Advetorial

BUMDes Loa Raya Produksi Pakan Ikan Sendiri, Kurangi Ketergantungan dan Dorong PADes

Redaktur:
Jumat, 20 Juni 2025 | 13 views

Ilustrasi pakan ikan.

TENGGARONG, Afiliasi.net – Pemerintah Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, terus mendorong kemandirian ekonomi desa lewat inovasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Salah satu langkah konkret yang telah berjalan sejak tahun lalu adalah pembentukan unit usaha pakan ikan mandiri yang kini menjadi solusi atas ketergantungan para petambak terhadap pasokan dari luar daerah.

Kepala Desa Loa Raya, Martin, menjelaskan bahwa inisiatif ini lahir dari kebutuhan warga yang mayoritas menggantungkan hidup dari sektor perikanan tambak.

"Kami melihat peluang besar di sektor ini. Dengan memproduksi pakan ikan sendiri, biaya operasional petambak bisa ditekan, distribusi lebih cepat, dan tentu saja keuntungan ekonominya tetap berputar di desa," kata Martin.

BUMDes Loa Raya yang didukung dana sebesar Rp100 juta dari anggaran desa, kini telah mampu menyuplai pakan ikan untuk sejumlah petambak lokal. Produksi pakan ini dilakukan dengan menggunakan bahan baku yang tersedia di sekitar desa, serta melibatkan tenaga kerja lokal dalam proses pengolahan dan distribusinya.

“Kami ingin memastikan bahwa manfaat ekonomi dari usaha ini dirasakan langsung oleh warga desa. Selain membuka lapangan kerja, kita juga bisa mengukur dampaknya pada pendapatan desa melalui PADes,” ujar Martin.

Pemerintah desa pun menargetkan agar dalam dua tahun ke depan, unit usaha pakan ini bisa berkembang menjadi sentra produksi pakan di tingkat kecamatan. Saat ini, kualitas pakan yang dihasilkan sudah mulai dikenal oleh petambak dari desa sekitar yang mulai tertarik untuk bermitra.

Langkah ini tidak hanya membangun kemandirian ekonomi, tetapi juga memperkuat posisi desa sebagai pelaku utama dalam sistem ketahanan pangan lokal berbasis perikanan.

“Ke depan, kami juga akan mulai menjajaki kerja sama dengan instansi teknis seperti Dinas Perikanan untuk penguatan kapasitas produksi dan kualitas pakan,” pungkas Martin. (*)

Editor: Redaksi