Advetorial

DLHK Kukar Susun Strategi Pengganti TPA Bekotok yang Kian Padat

Redaktur:
Selasa, 24 Juni 2025 | 7 views

Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo.

TENGGARONG, Afiliasi.net — Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara tengah menyiapkan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru di kawasan Tenggarong. Hal ini dilakukan sebagai upaya jangka menengah menghadapi keterbatasan daya tampung TPA Bekotok yang kini sudah mendekati ambang maksimal.

Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo, mengungkapkan bahwa TPA Bekotok di Kelurahan Loa Ipuh yang selama ini menampung sampah dari Tenggarong, Loa Kulu, dan Tenggarong Seberang telah menunjukkan penurunan kapasitas cukup signifikan.

“Kami masih dalam tahap verifikasi lokasi untuk TPA baru di Tenggarong. Belum bisa dipastikan lokasinya, tetapi kami sedang mempertimbangkan beberapa opsi,” ujar Slamet.

Salah satu lokasi alternatif yang sedang dikaji DLHK adalah Desa Jonggon dan Bensamar. Namun lokasi di Jonggon merupakan aset milik Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, sehingga diperlukan koordinasi antarlembaga untuk keperluan pemanfaatannya.

“Masih perlu komunikasi lebih lanjut soal kepemilikan lahannya,” imbuh Slamet.

TPA Bekotok saat ini melayani pembuangan sekitar 25 ton sampah per hari. Untuk memastikan pelayanan tetap berjalan, DLHK juga sedang mengevaluasi teknis perpanjangan usia pakai TPA tersebut dengan metode manajemen zona pembuangan yang lebih efisien.

“Kami coba kaji lagi bagaimana supaya TPA Betokok bisa tetap dimanfaatkan sambil menunggu pembangunan TPA baru,” jelasnya.

Selain perbaikan tata kelola teknis, Slamet menyebutkan pihaknya akan terus memperbarui sistem pengelolaan limbah untuk menekan dampak lingkungan dan sosial. Upaya tersebut termasuk optimalisasi penggunaan alat berat, pengelolaan leachate, dan drainase.

Dengan adanya langkah preventif dan rencana strategis jangka panjang ini, DLHK Kukar berharap penanganan sampah di wilayah kota dan sekitarnya tetap dapat berjalan tanpa hambatan hingga TPA baru rampung dibangun.

“Kami berkomitmen memastikan tidak ada gangguan dalam pengangkutan maupun pengelolaan sampah meski kapasitas Bekotok kian menipis,” pungkas Slamet. (*)

Editor: Redaksi