Gunernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (net)
Afiliasi — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengusulkan agar penerima bantuan sosial (bansos) di provinsi tersebut diwajibkan mengikuti program Keluarga Berencana (KB), khususnya melalui metode kontrasepsi permanen bagi pria, yaitu vasektomi.
Dalam keterangannya, Dedi menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk mengurangi beban ekonomi keluarga miskin dan mendorong kesetaraan tanggung jawab dalam pengendalian kelahiran. Ia juga mengusulkan pemberian insentif sebesar Rp500 ribu bagi warga yang bersedia menjalani prosedur vasektomi.
“Berhentilah bikin anak kalau tidak sanggup menafkahi dengan baik,” ujar Dedi. “Suami atau ayah yang ikut KB itu bentuk tanggung jawab buat diri sendiri dan keluarga, jadi nggak cuma perempuan yang terbebani.”
Vasektomi merupakan metode kontrasepsi permanen bagi pria dengan cara memotong atau menutup saluran sperma, sehingga cairan air mani tidak lagi mengandung sperma. Meski demikian, pria tetap bisa melakukan hubungan seksual dan ejakulasi seperti biasa.
Usulan tersebut menuai beragam tanggapan dari publik, sebagian menilai langkah itu progresif, namun tidak sedikit pula yang mempertanyakan aspek etis dan hak individu dari kebijakan tersebut. Hingga kini, usulan tersebut masih dalam tahap pembahasan di tingkat pemerintah provinsi.
TOPIK BERITA TERKAIT:
#dedi-mulyadi #gubernur #jabar #usulkan #vasektomi #kb #pria #bansos