Vaksinasi di Islamic Center Samarinda Batal, Ini Kata Kadinkes

Samarinda, Afiliasi.net – Dinas Kesehatan Samarinda buka suara terkait penolakan Badan Pengelola Islamic Center (BPIC) Kaltim yang membatalkan vaksinasi AstraZeneca.

Penolakan ini dilakukan karena jenis vaksin yang dijanjikan oleh Dinkes adalah jenis Moderna, sedangkan BPIC menerima informasi bahwa vaksin yang digunakan berjenis Astrazeneca.

Pembatalan vaksinasi ini pun tertuang dalam edaran resmi oleh Ketua BPIC Kaltim, Awang Dharma Bakti yang memberikan alasan pembatalan vaksinasi masal itu lantaran AstraZeneca hukumnya haram karena mengandung tripsin hewan babi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismid Kusasih mengatakan, jika pihaknya tidak ingin berkomentar terkait hal tersebut.

“Kami tidak mau mengomentari perihal halal haram. Biarkan saja jika begitu. Yang jelas terkait pembatalan vaksinasi, kita carikan kesempatan di lain kegiatan,” ucapnya saat dihubungi oleh awak media, Rabu 25 Agustus 2021.

Diketahui, BPIC Kaltim sendiri direncanakan akan melakukan vaksinasi sekitar 6.000 ribu orang di Kompleks Masjid Islamic Center Samarinda.

“Di Islamic rencananya ada 6.000 dosis. Belum lagi nanti dosis keduanya kan. Itu akan dilangsungkan selama 6 hari. Setiap hari 1.000 dosis,” ungkapnya.

Terkait pergantian jenis vaksin Moderna ke AstraZeneca, Ismid sebelumnya sudah meminta untuk dikonfirmasi ke Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Samarinda, yakni dr Osa Rafshodia.

“Kita profesional saja sesuai arahan Kemenkes. Kalaupun ada vaksin Moderna, tidak bisa sebanyak itu untuk diberikan ke BPIC Islamic Center,” sebut Ismid.

Menurutnya, pihaknya hanya menjalankan apa yang diberikan oleh Kementrian Kesehatan.

“Kita hanya menjalankan, kalau diberi (Kemenkes) Moderna, kita vaksinasi. Ternyata yang ada sekarang AstraZeneca. Ya, ini yang sekarang ready (stok tersedia),” tandasnya. (*)

Penulis: Vicky

TOPIK BERITA TERKAIT: #vaksinasi-di-islamic-center-dibatalkan #bpic-kalti #ismid-kusasih