Samarinda, Afiliasi.net - Meski pada tahun 2021 lalu Kalimantan Timur (Kaltim) masih menghadapi pandemi Covid-19, namun pertumbuhan ekonomi sektor usaha kecil menengah (UKM) Kaltim dapat menyentuh angka Rp 54 triliun
Pertumbuhan ekonomi tersebut diperkirakan lebih dari 2 persen. Atas dasar itu, Disperindagkop dan UKM Kaltim pun menargetkan pertumbuhan ekonomi di Kaltim nantinya dapat menyentuh 5 persen pada 2022 ini.
"Target pertumbuhan ekonomi kita 5 persen. Tahun lalu sudah tumbuh lebih dari 2 persen. Jadi tidak lagi minus," ucap Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim, HM Yadi Robyan Noor, pada Rabu (15/6/2022).
Dengan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi saat ini, upaya peningkatan pendapatan pada sektor UKM pun terus ditingkatkan. Bahkan, Roby menargetkan tahun ini, omzet UKM di Kaltim dapat mencapai angka Rp56 triliun.
"Tahun ini target omzet UMKM sebesar Rp56 triliun dan tahun 2023 target Rp76 triliun," ungkapnya.
"Kita sangat optimis melihat omzet dan transaksi yang sudah berlangsung," sambungnya.
Demi mengejar target itu, Roby mengatakan bahwa pihaknya mendorong 10 Kabupaten dan Kota agar memiliki pusat industri sendiri.
"Provinsi punya kewajiban minimal lima kawasan industri. Outlet selatan ada di Paser, tengah sudah ada Buluminung di PPU dan Kariangau di Balikpapan," kata Roby.
"Kemudian Samarinda dan KEK Maloy di Kutai Timur. Sedangkan di utara ada Berau dengan kawasan industri pariwisata," pungkasnya. (Vk/adv/diskominfokaltim)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#omzet-ukm-kaltim #robyan-noor #pemprov-kaltim