Kamis, 21 November 2024 04:26 WIB

Tekno

Enam Hewan Ini Sempat Hidup di Bumi, Punah karena Manusia

Redaktur: Redaksi
| 530 views

Ilustrasi Passenger Pigeon

Afiliasi.net - Manusia memiliki peran penting dalam punahnya makhluk hidup? American Museum of Natural History mencatat ancaman terbesar bagi banyak spesies di Bumi adalah manusia.
Siapa sangka bila manusia telah menggunakan ribuan spesies dunia dalam kehidupannya sehari-hari. Mereka butuh makan, tempat tinggal, hingga obat-obatan yang didapat dari makhluk hidup lain.

Selain itu banyak aktivitas manusia seperti perburuan, panen berlebihan, konversi ekosistem alami yang mengakibatkan hilangnya habitat hewan, polusi dan perusakan lingkungan alam lainnya menambah peran manusia dalam membuat makhluk hidup lainnya punah.

Melansir Ensiklopedia Britannica, tingkat kepunahan makhluk hidup lain yang disebabkan manusia bahkan 1.000-10.000 kali lebih besar daripada tingkat kepunahan alami di masa lalu. Contohnya 6 hewan berikut ini yang punah karena eksploitasi manusia. Berikut daftarnya dikutip dari Detik.com

1. Mammoth Berbulu (Mammuthus primigenius)

Mammoth berbulu disebut sebagai spesies yang paling terkenal dari seluruh spesies mammoth. Hewan ini telah punah sekitar 7.500 tahun yang lalu setelah berakhirnya Zaman Es terakhir.

Memang, perubahan iklim disebut yang memainkan peran penting dalam kepunahan mereka. Namun, studi terbaru menjelaskan bila manusia juga ikut andil dalam hal itu atau setidaknya sebagai penyebab terakhir.

Pada masa itu, perburuan yang ekstrem juga terjadi. Ditambah dengan perubahan iklim yang semakin menghangat menjadi kombinasi yang mematikan bagi Mammuthus primigenius ini.

2. Great Auk (Pinguinus impennis)


Great Auk disebut sebagai burung besar yang mirip dengan pinguin modern. Mereka tidak bisa terbang dan berkembang biak dalam koloni di Atlantik Utara.

Burung ini memiliki panjang sekitar 75 cm dan memiliki sayap yang pendek dan dipergunakan untuk berenang. Great Auk diperkirakan punah karena dibunuh dan perburuan liar untuk makanan atau sebagai umpan di awal tahun 1800-an.

Sebagian besar dari hewan ini ditangkap oleh pelaut yang menggiring Great Auk ke atas kapal mereka lalu dibunuh. Spesimen terakhir diketahui dibunuh pada bulan Juni tahun 1844 di pulau Eldey, Islandia untuk koleksi museum.

3. Auroch Eurasia (Bos primigenius)


Auroch Eurasia adalah nenek moyang sapi modern. Hewan ini adalah sapi liar yang biasanya tinggal di stepa daerah Eropa, Siberia, dan Asia tengah.

Memiliki tinggi 1,8 meter dengan tandung yang besar, Auroch dikenal dengan temperamen yang agresif. Sayangnya, hewan ini diburu secara berlebihan dan punah secara bertahap.

Pada abad ke-13 populasi hewan ini telah menurun drastis meski saat itu perburuan telah dibatasi hanya untuk para bangsawan. Selanjutnya pada tahun 1564 pengawas binatang liar mencatat Auroch Eurasia hanya tersisa 38 hewan dan punah pada tahun 1627 di Polandia.

4. Passenger Pigeon (Ectopistes migratorius)


Ketika jumlahnya masih banyak, hewan ini terkenal dengan proses migrasinya yang besar-besaran. Ketika migrasi merpati ini bisa menggelapkan langit selama berhari-hari.

Namun, jumlahnya kian lama makin menghilang hingga punah pada awal 1900-an karena diburu. Merpati ini biasanya tinggal di Amerika Utara bagian timur.

Saat para pemukim Amerika mendesak ke barat, hewan ini disembelih oleh jutaan orang setiap tahunnya untuk diambil dagingnya. Daging merpati nantinya dijual ke pasar kota.

Sejak tahun 1870, penurunan spesies ini menjadi sangat drastis. Beberapa upaya telah dilakukan untuk membiakkan burung ini di penangkaran namun tak berhasil.

Ectopistes migratorius terakhir diketahui memiliki nama Martha dan tinggal di Kebun Binatang Cincinnati di Ohio. Sayang, Martha akhirnya mati pada 1 September 1914.

5. Sapi Laut Steller (Hydrodamalis gigas)


Sapi laut steller diketahui ditemukan pertama kali oleh naturalis Jerman bernama Georg W Steller pada tahun 1741. Hewan ini biasanya tinggal di dekat pantai Kepulauan Komandor di Laut Bering, Samudera Pasifik.

Bernama ilmiah Hydrodamalis gigas, hewan ini memiliki panjang 9-10 meter dengan berat hingga 10 ton. Sapi laut steller dikenal sebagai hewan yang jinak dan sering mengapung di permukaan perairan pantai.

Hal ini membuat mereka menjadi sasaran empuk pemburu. Alhasil, pada tahun 1768 kurang dari 30 tahun setelah pertama kali ditemukan, hewan ini dinyatakan punah.

6. Burung Dodo (Raphus cucullatus)


Bila detikers pernah melihat film animasi Up oleh Disney, kamu pasti pernah melihat burung ini. Ya, burung besar seperti kalkun ini awalnya bersarang di pulau Mauritius, di Samudera Hindia.

Dodo memiliki berat hingga 23 kg dengan bulu berwarna biru keabu-abuan dan kepala yang besar. Di tempat asalnya, dodo tidak memiliki predator alami.

Namun, pada tahun 1507 para pelaut Portugis menemukannya. Dodo dimusnahkan untuk dimakan dan dijadikan bekal sepanjang pelayaran.

Dodo terakhir dibunuh pada tahun 1681. Kini, sangat sedikit deskripsi ilmiah atau spesimen museum yang menampilkan burung yang ternyata mamalia ini. (editor: jon)

 

 

 

 


TOPIK BERITA TERKAIT: #hewan-punah #passenger-pigeon #burung-dodo #mammoth 

Berita Terkait

IKLAN