Kamis, 10 Oktober 2024 03:50 WIB

Manca

P Diddy Terjerat Kasus Skandal Seksual : Fakta Mengejutkan Di Balik Pesta Mewahnya !

Redaktur: Redaksi
| 103 views

P Diddy (Istimewa)

Afiliasi.net - Sean "Puff Daddy" Combs, yang juga dikenal sebagai P. Diddy, kini tengah menghadapi dakwaan serius di pengadilan federal Amerika Serikat terkait skandal seksual. Rapper terkenal ini didakwa atas berbagai tuduhan, termasuk pemaksaan, pengendalian wanita untuk melakukan hubungan seksual paksa, serta perdagangan manusia.

Dilansir laporan dari Philenews, dakwaan terhadap sang rapper telah diajukan di pengadilan New York. Kantor Kejaksaan AS menuduh pelantun "I'll Be Missing You" itu memanfaatkan pengaruhnya dalam industri musik untuk merekrut wanita muda, menjanjikan mereka karier di dunia hiburan. Namun, kenyataannya, wanita-wanita tersebut justru menjadi korban pelecehan fisik, emosional, penggunaan narkoba paksa, dan dipaksa terlibat dalam tindakan seksual yang tidak mereka inginkan.

Dakwaan terhadap Diddy mencakup perdagangan manusia, pemerasan, dan penghalangan proses hukum. Jaksa juga menuduh bahwa Diddy mengoperasikan sebuah organisasi kriminal yang terlibat dalam kegiatan ilegal lainnya seperti perdagangan narkoba dan pencucian uang.


Pengacara Diddy, Marc Agnifilo, menyangkal semua tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai upaya penuntutan yang tidak adil. "Kami sangat kecewa dengan keputusan ini dan yakin bahwa Tn. Combs tidak bersalah," ungkap Agnifilo dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email kepada The Independent.


Skandal ini mencuat setelah penggerebekan yang dilakukan pada Maret 2024 di rumah mewah Diddy. Acara-acara kontroversial yang diselenggarakan Diddy, yang dikenal dengan sebutan "Freak Offs," menjadi fokus penyelidikan. Acara tersebut bukan sekadar pesta biasa, melainkan "pertunjukan seksual" yang berlangsung selama beberapa hari.

Menurut laporan Page Six, dalam pesta tersebut, korban-korban perdagangan manusia dipaksa berhubungan dengan pekerja seks. Diddy diduga merekam sesi-sesi tersebut dan menggunakan rekaman sebagai alat pemerasan. Dalam penggerebekan tersebut, pihak berwenang menemukan sekitar seribu botol baby oil serta barang-barang lainnya seperti narkoba dan senjata.


P Diddy sempat mengajukan permohonan jaminan, namun hakim menolak dengan alasan bahwa keberadaannya menimbulkan potensi bahaya bagi masyarakat. Selain itu, ia dinilai berisiko melarikan diri dan berulang kali berupaya menghalangi proses hukum. Akibatnya, sang rapper harus mendekam di penjara Brooklyn untuk menunggu persidangan atas dakwaan yang ia hadapi.


Kasus ini menambah daftar panjang masalah hukum yang dihadapi P Diddy. Pada 9 September lalu, ia diperintahkan oleh pengadilan banding untuk membayar ganti rugi sebesar $100 juta (sekitar Rp 1,5 triliun) atas tuduhan penyerangan seksual terhadap Derrick Lee Cardello-Smith di sebuah pesta pada tahun 1997.

Diddy juga sempat menjadi sorotan setelah sebuah rekaman CCTV dari hotel di Los Angeles pada tahun 2016 menunjukkan ia mengejar pacarnya saat itu, Cassie Ventura, sebelum menyerangnya di lorong hotel. Dalam video tersebut, Diddy tampak mencoba menyeret Cassie kembali ke kamar hotelnya. Keesokan harinya, Diddy mengunggah video permintaan maaf di Instagram, mengakui bahwa tindakannya tidak dapat dibenarkan dan ia mengambil tanggung jawab penuh atas insiden tersebut.

Meskipun pengacaranya terus menyebut tuduhan-tuduhan ini sebagai "tidak berdasar" dan "pemerasan," kasus-kasus hukum yang melibatkan P Diddy terus berkembang, memberikan bayangan gelap atas kariernya yang pernah cemerlang di industri musik.*


TOPIK BERITA TERKAIT: #p-diddy #skandal-seks #baby-oil #fbi #rapper #hollywood 

Berita Terkait

IKLAN