Daerah

BNPB Dukung Kebijakan Pemkot Balikpapan, Pendatang Masuk Melalui Jalur Darat Akan di Cek Acak Rapid Test Antigen

Redaktur: M. Yusuf
Kamis, 21 Januari 2021 | 2.601 views

Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi.

Balikpapan, Afiliasi.net - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan untuk mendirikan dua posko rapid test antigen di dua jalur darat menuju Kota Beriman, ternyata mendapat respon positif dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).

Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi saat ditemui pada Rabu (21/1) kemarin menuturkan jika BNPB mengirimkan 1.000 rapid test antigen, guna mendukung rencana Pemkot Balikpapan itu.

“Alhamdulillah bahan Rapid Antigen sudah kita terima 1.000 Rapid Antigen dari BNPB Pusat. Ini penting, karena kalau tidak ada bahannya kita mau operasinya gimana," kata Rizal.

Lanjut Rizal, untuk posko itu sendiri rencananya akan di buka di KM 23 Balikpapan dan di darah Balikpapan Timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Untuk diketahui, rencana pendirian dua posko untuk melakukan pengecekan terhadap para pendatang yang ingin masuk ke Kota Beriman, sebutan kota Balikpapan.

Rencananya, pemeriksaan ini tidak dilakukan kepada setiap pendatang karena keterbatasan tenaga kesehatan yang tersedia. Pemeriksaan akan dilakukan secara acak, dan bagi siapa pun yang dinyatakan reaktif pada pemeriksaan rapid antigen ini maka tidak diizinkan untuk memasuki Balikpapan.

“Memang tidak seluruhnya jadi kita akan acak. Bagi mereka yang reaktif maka itu akan dikembalikan dan tidak kami perkenankan masuk ke Balikpapan,” tegasnya.

Tak hanya itu, lonjakan kasus Covid-19 di Balikpapan sendiri, mendesak Pemkot Balikpapan untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, hingga dua pekan lamanya, terhitung sejak Jumat 15 Januari sampai dengan 29 Januari 2021.

Sementara itu, pada Kamis (21/1/2021) Balikpapan kembali mengumumkan 124 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dengan rincian 72 kasus suspek, 19 kasus OTG, 26 kasis tracing, 3 kasus di tempat kerja, 4 kasus positif dari pemeriksaan rapid antigen. Kemudian terdapat 102 kasus dinyatakan sembuh, dan 1 kasus meninggal dunia.

Editor : M. Yusuf