Samarinda, Afiliasi.net - Usai nama Zairin Zain ditetapkan secara aklamasi menjadi Ketua KONI Kaltim periode 2022-2026, beragam respon muncul dari dalam tubuh kepengurusan organisasi bidang olahraga tersebut.
Pada Selasa, 15 Februari 2022 kemarin, Forum Olahraga Kalimantan Timur (FORKAT) menggelar Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) di kegubernuran Kaltim. Zairin Zain yang dikabarkan bakal bertarung dalam pemilihan ketua KONI Kaltim, tiba-tiba dinyatakan menang aklamasi melalui Musorprov tersebut.
Sementara diketahui, Pengurus KONI Kaltim melalui tim penjaringan yang dibentuk berdasarkan hasil Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Kaltim di Hotel Aston pada akhir Januari lalu, baru akan menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) pada 22 Februrari 2022 mendatang.
Ketua KONI Berau, M Al Hamid kepada awak media menyebut jika legal atau tidaknya pengangkatan Zairin Zain sebagai ketua KONI Kaltim akan ditentukan oleh Pengurus KONI Pusat.
"Nanti yang menilai dari kalangan olahraga, legal atau tidak?," ucapnya dihubungi melalui telepon seluler pada Rabu, 16 Februari 2022.
Terpilihnya Zairin Zain saat Musorprov FORKAT disebut-sebut merupakan 'dualisme' yang terjadi di kepengurusan KONI Kaltim. Menanggapi hal tersebut, Al Hamid menegaskan hal tersebut bukan jati diri KONI yang selama ini dipahaminya.
Ia menilai kepengurusan KONI baik di tingkat nasional hingga ke daerah, dipastikan hanya akan mengakui satu kepengurusan KONI saja.
"Jadi inilah kita dituntut kedewasaan dalam berpikir dan berorganisasi. KONI Pusat ya satu, ke daerah juga bakal satu (kepengurusan,Red)," papar Al Hamid.
Al Hamid sendiri mempertanyakan Musorprov Kaltim yang meng-aklamasikan Zairin Zain tersebut digelar, apakah dalam pelaksanaannya turut dihadiri pengurus KONI Pusat ataupun sudah memenuhi jumlah kuorum suara peserta pemilihan ketua KONI Kaltim. Jika tidak, lanjut Al Hamid, maka akan ada langkah tindak lanjut dari KONI Pusat.
"Pertanyaan kami, saat Musorprov ada enggak pengurus KONI Pusat yang hadir?" tanyanya.
Bagi Al Hamid sendiri, pemilihan Ketua KONI Kaltim akan ditetapkan kemudian melalui Musprov 22 Februari 2022 mendatang yang melalui proses dari hulu dan hilir.
"Mudah-mudahan, yang memiliki hak suara hadir semua. Kami pengurus kabupaten/kota sudah bersepakat untuk memajukan olahraga daerah. Kami tidak ingin terlibat dalam hal-hal politis. Semua dilaksanakan dengan semangat sportivitas," tegasnya.
Senada, Ketua KONI Bontang Aminullah atau yang karib disapa Emil menyatakan jika pelaksanaan Musorprov oleh FORKAT Kaltim tidak memiliki legitimasi untuk mengangkat Zairin Zain sebagai ketua KONI Kaltim.
"Yang saya lihat, itu memaksakan diri. Kok, tiba-tiba aklamasi tentang ketua KONI Kaltim. Yang jelas itu bertentangan dengan AD/ART yang berlaku. Itu (Musorprov) keliru sekali." kata Emil menegaskan saat dihubungi terpisah melalui telepon seluler pada Rabu, 16 Februari 2022.
Emil menilai, Zairin Zain yang sempat menduduki kursi Kepala Bappeda Kaltim hendaknya mampu melawan keinginan sekelompok orang yang coba menggiring dirinya untuk menduduki posisi sebagai orang nomor satu di KONI Kaltim diluar dari mekanisme yang telah diatur berdasarkan hasil Rakerprov KONI Kaltim.
"Ini sejarah buat Kaltim. Kedua, akan merusak tatanan yang telah dibentuk oleh KONI Kaltim, sekaligus memalukan," jelas Emil.
Emil turut mempertanyakan kehadiran sejumlah pengurus cabang olahraga (cabor) dan KONI Balikpapan. Termasuk, ada atau tidaknya pengurus KONI Pusat saat Musorprov berlangsung.
"Harus ada pengurus KONI Pusat yang menyaksikan. Yang hadir, apakah peserta yang memiliki hak suara di KONI Kaltim?," tanya Emil.
Aturan pemilihan ketua KONI Kaltim disebut Emil telah diatur dan disepakati sebelumnya melalui Rakerprov yang turut dihadiri oleh Wakil I Ketua Umum KONI Mayjen TNI (Purn) Suwarno dan Gubernur Kaltim Isran Noor.
"Yang jelas, saya menyayangkan (Musorprov) itu terjadi. Beliau (Zairin Zain, Red) digiring oleh orang yang salah. Karena aturannya jelas. Ikuti penjaringan dan aturan-aturan yang telah ditetapkan KONI Kaltim," sebut Emil.
Terakhir, Emil berharap pelaksanaan Musprov mendatang melahirkan sosok ketua KONI Kaltim yang mampu mempertahankan posisi Kaltim sebagai pemegang tahta di luar Pulau Jawa.
Untuk diketahui bahwa diberitakan sebelumnya, Zairin Zain mengaku pelaksanaan Musorprov KONI Kaltim di Kantor Gubernur memang dilaksanakan diluar dari agenda yang telah ditetapkan oleh KONI Kaltim berdasarkan hasil Rakerprov di Hotel Aston pada Sabtu, 29 Januari 2022 lalu.
"Kita membuat agenda sendiri karena memang seperti yang disampaikan panitia tadi, insiden yang terjadi pada saat rakerprov ya mungkin kita tidak berani untuk masuk ke dalam kegiatan itu karena ditakutkan akan terulang lagi," ungkap Zairin.
Zairin ingin mengakomodir kebutuhan tiap pengurus KONI Kaltim yang tersebar di 10 kabupaten/kota, pengurus cabang olahraga dan badan fungsional. Ia meyakini, sinergi kepengurusannya ke depan. akan membawa KONI Kaltim lebih baik.
"Sinergi itu bertujuan jika ada daerah-daerah yang mana ada berkembang olahraga itu yang kita tangkap (rangkul) dan mana yang belum berkembang itu yang kita bina," ucapnya. (*)
Penulis : Vicky
TOPIK BERITA TERKAIT:
#zairin-zain #koni-kaltim #koni-bontang #koni-berau