Samarinda, Afiliasi.net - Wali Kota Samarinda Andi Harun tengahi kisruh antara Musdalifah (10) siswi Sekolah Dasar (SD) Negeri 002 Samarinda dengan salah satu guru di sekolah tersebut.
Musdalifah merupakan anak piatu. Ibu kandungnya sudah meninggal dunia sejak dia berusia 3 tahun. Sementara ayah kandungnya, mengalami kelumpuhan tangan kanan. Saat ini, dia tinggal bersama bibi kandungnya Siti Munawarah (37).
Musda sapaan sehari-harinya memiliki adik kandung perempuan, bernama Merlin (9) yang juga tinggal bersama bibinya, di Jalan Pangeran Bendahara, Gang Pertenunan, RT 02, Kelurahan Tenun, Kecamatan Samarinda Seberang.
Siti Munawarah menceritakan, saat Musda duduk di bangku Kelas 3 SD, sekolah menerapkan pembelajaran online.
Pada awalnya, Musda sempat mengikuti proses belajar online beberapa kali dengan menggunakan HP yang dibeli bekas. Kondisi HP musda pun disebut tidak mempuni. Sering eror dan semua terinstal ulang, hingga file hilang dan terhapus. Akibatnya, Musda sering tertinggal pelajaran online. Hal itu terjadi selama dia melakukan proses belajar di Kelas 3.
Saat ujian kenaikan Kelas 4, Musdalifah ikut mengikuti ujian secara online, dengan kondisi HP yang kurang maksimal. Sampai akhirnya, HP milik Musda tidak dapat digunakan lagi. HP itu kemudian digunakan oleh adiknya yang bersekolah di sekolah yang berbeda. Saat ingin kembali masuk ke group sekolah, Bibi Musdalifah berinisiatif untuk menggunakan hp pribadinya, lantaran musda masih tidak memiliki HP.
Singkat cerita, dengan kondisi itu, Musda yang sudah kehilangan kontak gurunya pun tidak dapat ikut melaksanakan belajar online. Upaya Siti untuk menghubungi para guru di SD tersebut pun sudah dilakukan. Namun, tidak berhasil.
"Saya WA, saya teelpon wali kelasnya tidak diangkat. Itu saya lakukan lagi setelah beberapa hari. Berharap nomor saya ini bisa dimasukkan ke group sekolah untuk mengetahui tahapan belajar si Musda," kata Siti menceritakan, Senin (6/6/2022).
Dari cerita kronologi tersebut, Andi Harun menegaskan bahwa masalah ini hanya kesalahpahaman dan semua pihak telah sepakat saling memaafkan.
"Tidak seperti yang ada diberita. Saya sebagai wali kota tidak bisa memberi sanksi tegas sebelum mengetahui duduk perkaranya dari 2 sisi. Alhamdulillah semua sudah selesai," ucapnya.
*Wali Kota Andi Harun Beri Bantuan Pendidikan*
Andi Harun menyebut bahwa menjadi bibi sekaligus ibu untuk 5 orang anak baik anak kandung maupun ponakan merupakan hal yang tidak mudah. Sebab itu pemerintah hadir untuk menjamin hak-hak pendidikan bagi para anak-anak di Kota Samarinda.
"Hari ini saya nyatakan tidak hanya Musdalifah tapi seluruh anak termasuk sepupunya akan pemerintah tanggung sekolahnya sampai SMA," ungkap wali kota.
Tidak hanya anak bersekolah di tingkat SD, Wali Kota Andi Harun turut menjamin pendidikan putra sulung ibu Siti Munawarah ke tingkat bangku kuliah.
"Anak ibu ini yang bernama Zein Abdi sudah tamat SMA. Hanya karena keterbatasan ekonomi tidak melanjutkan. Dan saya menawarkan untuk masuk kuliah, ternyata benar-benar mau masuk kuliah," terangnya.
Belum cukup memberi bantuan biaya pendidikan, Andi Harun juga memberi instruksi kepada Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Hero Mardanus untuk memasukkan kediaman Ibu Siti Munawarah ke dalam program bedah rumah.
"Mudah-mudahan ini dapat membantu Ibu Siti Munawarah dan keluarga. Karena tidak mudah menjadi Ibu Siti Munawarah menanggung anak dan keponakannya. Belum lagi menanggung masaah hidup sendiri bersama suami dan keluarga sehari-hari," pungkasnya. (tim redaksi Afiliasi)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#wali-kota-andi-harun #pemkot-samarinda #musdalifah