Jumat, 26 April 2024 05:04 WIB

Advetorial

Dekat dengan Digital dan Mudahkan Pelayanan, Pemkot Samarinda Tingkatkan Kualitas ASN dan Non-ASN dengan Pelatihan

Redaktur: Rahmadani
| 587 views

Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat diwawancari awak media. (Istimewa)

Samarinda, Afiliasi.net – Memasuki era dunia digital, Pemerintah Kota Samarinda terus mendorong pelayanan publik berbasis elektronik untuk diterapkan di seluruh sektor.

Guna mendorong hal tersebut, Pemkot Samarinda menggelar sejumlah pelatihan-pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non-ASN. Teranyar, pelatihan umum, teknis dan fungsional, bagi ASN dan Non-ASN tersebut diselenggarakan di Ballroom Crystall, Hotel Mercure Samarinda, pada Senin (13/2/2023).

Acara dibuka langsung oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dengan melakukan pemukulan gong sebagai tanda resmi dibukanya pelatihan.

Dalam acara bertajuk Pengembangan Sumber Daya Manusia tersebut, Andi Harun menutrukan saat ini dunia telah memasuki era disruption, sehingga membutuhkan digitalisasi pada semua sektor. Hal itu disebutnya merupakan bentuk mitigasi dan adaptasi pemkot terhadap era digital.

"Suka-tidak suka, kita harus segera persiapkan dari sekarang," tuturnya kepada awak media.

Andi Harun melanjutkan, pelayanan oleh pemerintah daerah saat ini harus lebih efisien dan akuntabel. Menurutnya, pelayanan konvensional harus dikurangi. Sebab transformasi digital akan menghadirkan produktifitas.

Ia mencontohkan, misalnya di sektor pembayaran pajak. Jika semua dalam bentuk digital maka kebocoran dana akan teratasi karena semua transaksi bisa ditelusuri dengan baik.

"Pelayanan konvensional harus segera berubah," tegas mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim tersebut.

Terpenting, Andi Harun tambahkan, ketika digitalisasi sudah masif maka pelayanan akan lebih akuntabel, karena tidak akan ada lagi biaya tinggi, baik di sisi masyarakat maupun pemerintah.

Sehingga, lanjut dia, APBD kota akan lebih lebar kapasitas fiskalnya dan kemampuan keuangan daerah akan lebih berbobot karena berpeluang menekan angka kebocoran pemborosan anggaran.

Selain itu, pemkot akan lebih cepat, transparan dan profesional. Seluruh pelayanan akan lebih mudah dan publik tak harus mengantri lagi saat pengurusan administratif baik di tingkat Kelurahan atau di Kecamatan.

“Semua bisa di selesaikan dalam satu aplikasi. Kita sudah pernah berhasil dalam pelayanan digital saat pelayanan vaksinasi covid, walau tetap ada antrian karena membludaknya keinginan vaksinasi saat itu," beber Andi Harun.

Andi Harun menjelaskan, bahwa ASN harus memenuhi standard kepamongan dan memiliki skill baik di bidang teknis hingga manajerial.

"Paling efektif mencapai standard adalah on the job training, sehingga sambil bekerja sekaligus praktis, kita harus segera berbenah," tegasnya.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Samarinda, Julian Noor mengatakan dalam sambutannya bahwa sepanjang tahun 2023 menarget bakal melatih 2.120 orang baik ASN dan Non-ASN yang berasal dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Samarinda.

"Untuk pelatihan Junior Officer Operator dan Sistem Manajemen Layanan Teknologi Informasi, BKPSDM bekerja sama dengan Balai Komunikasi dan Informasi (kominfo) Banjarmasin,  juga Kementrian Kominfo RI," jelasnya. (*)

 

Editor : Redaksi Afiliasi.net


TOPIK BERITA TERKAIT: #pemkot-samarinda #andi-harun #digitalisasi 

Berita Terkait

IKLAN