Samarinda, Afiliasi.net - Mewakili Ketua DPRD Kaltim, Nidya Listiyono selaku Ketua Komisi II DPRD Kaltim hadiri kegiatan Jaga Keutuhan NKRI yang berlangsung di Kampus Melati Samarinda, Rabu (25/10/2023).
Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Timur ikut menggelar gagasan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Santri dan Sumpah Pemuda. Tema kegiatan ini yaitu “Tolak Isu Hoaks, Sara, Ujaran Kebencian, dan Politik Identitas Pada Pemilu 2024”.
Acara dibuka dengan tarian daerah oleh pelajar SMA 10 Melati Samarinda, yang kemudian diikuti rangkaian acara lainnya, diantaranya ialah pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan shalawat badar, ceramah agama, pembacaan puisi, serta pembacaan deklarasi pelajar dan mahasiswa Kalimantan Timur.
Apresiasi dan ucapan selamat diberikan Nidya Listiyono, kepada jajaran GP Ansor Kaltim serta pengurus NU Kaltim, yang dalam hal ini telah melangsungkan kegiatan Jaga Keutuhan NKRI. Menurutnya kegiatan tersebut sangat positif guna mendorong pemahaman dan peranan masyarakat terutama generasi muda untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia ditengah pesatnya digitalisasi.
“Kegiatan ini luar biasa dan sangat positif. Selamat kepada GP Ansor Kaltim beserta seluruh jajaran dan pengurus NU yang mengadakan kegiatan ini. Saya pikir ini dapat menjadi barometer keikutsertaan seluruh elemen masyarakat terutama NU dan GP Ansor dalam menjaga kondusifitas Kaltim, kebhinnekaan hingga persatuan dan kesatuan NKRI”, ujar Nidya Listiyono.
Tio mengatakan kegiatan ini juga menjadi pesan untuk seluruh masyarakat Kalimantan Timur. Selain menjaga kondusifitas ialah bagaimana berperan dalam mencegah adanya radikalisme dan hal-hal lain yang berpotensi menimbulkan konflik.
“Jaga kebersamaan, jaga kondusifitas. Kita rangkul generasi muda kita, kedepan jangan mudah terprovokasi hoaks dan sebagainya. Mudahan melalui kegiatan ini, mereka mendapatkan gambaran bahwa menjaga NKRI itu bisa dilakukan dengan berbagai macam cara yang positif,” tutup pria yang disapa Tio ini.
Selaras dengan itu, anggota Komisi II DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono menyampaikan harapannya terhadap generasi muda. “Lebih memfilter informasi apapun, jangan mudah tergerak, jangan mudah terprovokasi, jangan mudah terhasut. Jangan sampai dengan jari tangan kita mengirimkan suatu hal yang dapat menimbulkan kebencian dan menimbukan suatu hal yang fatal”, ungkap Sapto.
Dia menilai generasi Z merupakan generasi yang sangat rawan, masih pemula dan perlu pengetahuan serta pembinaan. Dia mengajak semua orang untuk saling jaga dan menghormati keberagaman, tangkal hoaks dan bijak bersosial media. "Jaga kesatuan dan persatuan bangsa Negara Republik Indonesia tercinta," kata Sapto. (editor: jon)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#dprd-kaltim #menjaga-keutuhan-nkri