Kamis, 02 Mei 2024 03:12 WIB

Advetorial

Komisi I DPRD Kaltim Ajak Kementerian ESDM Awasi Komitmen Perushaan Soal Reklamasi Pasca Tambang

Redaktur: Redaksi
| 96 views

Anggota Komisi I DPRD Kaltim, M Udin

Samarinda, Afiliasi.net - Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) M Udin meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengawasi komitmen perusahaan tambang batu bara terkait reklamasi pasca tambang. Menurutnya beberapa perusahaan masih abai untuk melakukan reklamasi pasca tambang.

"Kami di provinsi atau daerah sudah tidak lagi punya wewenang soal aktivitas pertambangan. Makanya kami ajak kementerian untuk melihat langsung dan melakukan pengawasan," kata M Udin di Samarinda, Selasa (7/11/20233).

Menurut anggota Fraksi Golkar itu, ajakan tersebut bukan tanpa alasan. Dia justru ingin agar pemerintah pusat juga bisa memastikan pelaksanaan kegiatan pasca tambang bisa sesuai. Apalagi, perusahaan tambang di Kaltim jumlahnya tak sedikit.

"Supaya kita bisa bersama-sama mengawasi kegiatan itu. Kami di daerah tidak punya kewenangan untuk mengawasi," ujar legislator asal daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Berau, Bontang, dan Kutai Timur itu.

M. Udin yang juga anggota Komisi I menyebutkan masih ada banyak lubang galian bekas tambang yang masih terbuka di Kaltim. Sebenarnya, rencana pemanfaatan lubang-lubang itu juga sudah diterima.

"Namun, saya berpendapat bahwa ketika ingin memanfaatkan lubang-lubang itu maka harus ada kajian mendalam," ujarnya.

Bisa diketahui secara pasti mana galian yang bisa dimanfaatkan dan tidak. Karena tidak semua statusnya aman, ada yang harus ditutup, ada pula yang kembali dihijaukan.

Dalam hal ini, dia turut mendesak pemerintah pusat agar serius dalam mengawasi pertambangan di daerah.

"Namun jika pusat merasa sulit untuk melakukan hal tersebut, maka ia mempersilakan agar tanggung jawab pengawasan dikembalikan ke pemerintah daerah," katanya.

Selain itu, ia mencontohkan salah satu perusahaan yang sudah masuk pasca tambang tahun ini adalah PT Teguh Sinar Abadi (TSA).

Dia menegaskan perusahaan tersebut harus bertanggung jawab untuk menutup void dan mengembalikan fungsi lahan sesuai dengan dokumen feasibility study dan analisis dampak lingkungan yang sudah disetujui.

"Void itu harus ditutup, kecuali ada permintaan dari masyarakat untuk memanfaatkannya untuk budidaya ikan atau air bersih. Tapi itu harus ada perubahan dokumen dan pengawasan yang ketat," katanya.

Udin mengingatkan jangan sampai void itu menjadi bencana, seperti yang terjadi di beberapa tempat di Kaltim, di mana ada anak-anak yang tenggelam atau terjebak di dalamnya.

"Kita harus bersama-sama menjaga lingkungan kita, karena itu adalah warisan bagi generasi mendatang. Kita tidak mau Kaltim menjadi daerah yang rusak akibat tambang," imbaunya. (editor: jon)


TOPIK BERITA TERKAIT: #dprd-kaltim #reklamasi-tambang 

Berita Terkait

IKLAN