Kamis, 21 November 2024 08:00 WIB

Advetorial

Di Desa Hambau, Haji Alung Sampaikan Pentingnya Persatuan dan Loyalitas Terhadap NKRI

Redaktur: Redaksi
| 282 views

Warga yang nampak begitu serius saat menghadiri Sosbang yang digelar oleh Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Syahrun. (Istimewa)

Afiliasi.net - Seluruh legislator DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) di daerah pemilihannya masing-masing. Termasuk juga, Muhammad Syahrun yang menggelar Sosbang di Desa Hambau, Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Minggu, 3 Desember 2023. 

Politisi Golkar itu menyampakan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sebagaimana yang diatur dalam empat pilar kebangsaan. Yakni, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

"Tugas kita bersama adalah memastikan rasa cinta tanah air itu tersimpan dalam hati," kata dia.

Di tengah proses kampanye yang sudah bergulir, Haji Alung mengingatkan betapa pentingnya rasionalitas masyarakat dalam memilih kandidatnya masing-masing. Ia tak ingin, masyarakat terpecah belah oleh hasutan oknum yang akhirnya merugikan diri sendiri.

"Jangan mudah terpengaruh dengan konspirasi-konspirasi yang dilakukan oleh oknum tertentu untuk memecah belah bangsa kita," tegasnya. 

 

"Kita sebagai tulang punggung bangsa tentu harus memahami peran masing-masing lewat pemahaman yang sama melalui 4 Pilar Kebangsaan. Tugas kita semua untuk melanjutkan perjuangan kemerdekaan bangsa," sambungnya menegaskan. 

Pada kesempatan tersebut, politisi yang akrab disapa Haji Alung itu juga menghadirkan Ahmad Fadillah, sebagai narasumber. Dalam pemaparannya, Ahmad katakan bahwa wawasan kebangsaan yang digelar kali ini memang patut diapresiasi ditengah degradasi moral akan paham liberal dan radikal yang mendoktrin sejumlah masyarakat.

"Makanya pemerintah dan DPRD harus gencar menggelar sosialiasi kebangsaan seperti ini, makanya perlu diapresiasi," sebut dia. 

Ahmad turut mengulas sejarah panjang Pancasila sebagai ideologi bangsa yang diibaratkan olehnya sebagai pondasi utama sebuah gedung.

"Tanpa dasar yang kokoh, bangunan itu pasti akan roboh," kata dia.

"Jadi, Indonesia bukan hanya milik satu golongan saja. Makanya Indonesia disebut sebagai negara kesatuan," tambah dia. (*)


TOPIK BERITA TERKAIT: #dprd-kaltim 

Berita Terkait

IKLAN