Jumat, 22 November 2024 07:43 WIB

Advetorial

Tahun 2027 Mendatang Kaltim Targetkan Bebas Malaria

Redaktur: Rahmadani
| 736 views

Ilustrasi. (Istimewa)

Samarinda, Afiliasi.net - Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim harapkan Kabupaten dan Kota di Kaltim dapat bebas dari malaria pada tahun 2027 mendatang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Setyo Budi Basuki mengatakan, bahwa saat ini ada empat daerah yang telah mendapatkan sertifikat bebas malaria yaitu Samarinda, Balikpapan, Bontang dan Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2021 lalu.

“Alhamdulillah, kita bisa mendorong kabupaten kota tersebut mendapatkan sertifikasi bebas malaria,” ucapnya beberapa waktu lalu.

Selain Kabupaten dan Kota tersebut, Setyo mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini juga tengah memproses pra eliminasi untuk Kabupaten Mahakam Ulu dan Kabupaten Kutai Timur agar terus dapat mendorong guna mendapatkan sertifikasi bebas malaria pada tahun 2023 mendatang.

“Kita targetkan tahun 2027, seluruh kabupaten di Provinsi Kaltim sudah bebas dari malaria,” ungkapnya.

Demi mewujudkan dan merealisasikan Kaltim bebas malaria, Setyo mengaku juga perlu komitmen bersama dari stakeholder dan pihak swasta.

“Kita tahu penyakit malaria, tidak bisa dikerjakan semata oleh Dinas Kesehatan, karena sebagian besar, kasus gigitan terjadi pada hutan dan lingkupnya lebih banyak di perkebunan, kehutanan serta sektor lainnya. Oleh karena itu untuk mengeliminasinya perlu dilakukan secara bersama-sama,” jelasnya.

Rata-rata kasus malaria di Kaltim adalah populasi khusus, dalam artian tidak di lingkup masyarakat langsung, tetapi masyarakat yang bekerja di hutan.

Sebab itu, perlu keterlibatan semua stakeholder terkait untuk menjamin agar masyarakat yang beraktivitas di hutan tidak berplasmudium, agar tidak menjadi tempat penularan dari nyamuk anopheles penyebab malaria.

“Kita harapkan ada pos malaria hutan, sehingga orang yang mau masuk beraktivitas di hutan dilakukan skrining. Kalau orang tersebut memang positif malaria, maka seyogyanya tidak boleh masuk ke hutan," imbuhnya.

Setyo mengatakan dalam mengeliminasi malaria sudah menjadi tanggung jawab semua pihak. Karena itu, peran serta aktif masyarakat dalam upaya kesehatan secara promotif dan preventif harus terus ditingkatkan, sebab dikatakannya mencegah lebih baik dari pada mengobati.

“Serta manfaatkan pemberdayaan masyarakat secara optimal melalui Desa Siaga dan Kelurahan Siaga Aktif, Posyandu, dan Pos Malaria Desa dalam upaya penyuluhan untuk pencegahan penyakit malaria,” pungkasnya. (Jr/adv/diskominfokaltim)


TOPIK BERITA TERKAIT: #kaltim-bebas-malaria #pemprov-kaltim 

Berita Terkait

IKLAN