Jumat, 22 November 2024 07:47 WIB

Advetorial

Lagi, Gubernur Isran Tegaskan Perjuangan DBH Sawit untuk Daerah Penghasil Wajib Diperjuangkan

Redaktur: Rahmadani
| 871 views

Isran Noor saat mengikuti Talkshow Perimbangan Anggaran Daerah untuk Komoditas Perkebunan Kelapa Sawit dan Turunannya, Kamis, 25 Agustus 2022. (Istimewa)

Samarinda, Afiliasi.net - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengakui jika komoditi kelapa sawit sangat besar kontribusinya bagi perekomomian dan pendapatan negara. Meski begitu, anggaran yang kembali ke pemerintah daerah tak sebanding dengan hasil sawit di Kaltim yang dihasilkan.

Isran menyebut, ada 17 juta orang yang bekerja di industri kelapa sawit di Bumi Mulawarman. Ia mengibaratkan, jika dari 17 juta orang pekerja itu mempunyai anggota keluarga sebanyak 4 orang saja, maka ada sekitar 68 juta orang yang dijamin dari pekerja sawit.

"Jika ditambah pekerjanya, berarti ada 85 juta orang hidup di industri sawit ini. Dan apakah ini sangat tidak membantu negara dalam menangani kemiskinan," kata Gubernur Isran Noor saat mengikuti Talkshow Perimbangan Anggaran Daerah untuk Komoditas Perkebunan Kelapa Sawit dan Turunannya, Kamis, 25 Agustus 2022.

Di hadapan 250 peserta Borneo Forum ke-5 Tahun 2022 dari seluruh daerah di Kalimantan tersebut, Isran  kembali menegaskan kelapa sawit tetap harus memberikan kontribusi nyata bagi keuangan daerah untuk mendukung pembangunan. Sebab yang terjadi saat ini menurutnya, pemerintah pusat memberlakukan dana bagi hasil (DBH) yang selisih nilainya pada 2020 hingga 2022 sebesar Rp40 triliun.

Khusus untuk sawit, dissebutkan mantan Bupati Kutai Timur itu hanya ada sekitar Rp 3,4 triliun yang akan dibagikan kepada daerah-daerah penghasil kelapa sawit.

"Nilai itu sangat kecil. Uang yang katanya DBH sebesar Rp3,4 triliun itu kecil dan tidak ada apa-apanya kalau harus dibagi-bagi ke daerah penghasil. Itu yang harus kita perjuangkan, DBH kelapa sawit yang pantas untuk daerah penghasil agar kita bisa membangun daerah," tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran juga meminta kepada perusahaan kelapa sawit agar lebih peduli dan memperhatikan kondisi warga sekitar perkebunan dan perusahaan mereka. Tak kalah pentingnya, agar bagaimana permasalahan lahan dan lingkungan yang selama ini terjadi antara perusahaan dan masyarakat bisa segera diselesaikan.

"Sehingga ekonomi negara dan kesejahteraan masyarakat benar-benar terwujud," kata Gubernur Sugianto Sabran, sembari membuka forum dengan tabuhan Katambung didampingi Gubernur Isran Noor di Ballroom Kahayan Swiss Belhotel Danum Palangka Raya itu.

Untuk diketahui, Borneo Forum ke-5 Tahun 2022 merupakan acara yang digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama pengusaha dan pelaku usaha perkebunan serta industri kelapa sawit di Kalimantan, serta Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki). Kegiatan ini berlangsung tiga hari (23-25 Agustus) dengan mengangkat tema Menuju Industri Sawit Borneo Lebih Berkelanjutan. Ada pula Menko Perekomomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan singkat secara virtual. (Jr/adv/diskominfokaltim)


TOPIK BERITA TERKAIT: #pemprov-kaltim #isran-noor #dbh-sawit 

Berita Terkait

IKLAN