Jumat, 18 Oktober 2024 11:45 WIB

Daerah

Buka Lomba Miskat, Tari Jepen, dan Kuliner Kutai, Bupati Edi Ajak Generasi Muda Kenali Budaya Lokal

Redaktur: Redaksi
| 149 views

Bupati Kukar, Edi Damansyah, saat membuka Festival Lomba Miskat, Tari Jepen dan kuliner khas Kutai di Halaman Parkir Stadion Rondong Demang Tenggarong, Selasa (16/7/24). (Ist)

Kutai Kartanegara, Afiliasi.net - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah membuka Festival Lomba Miskat, Tari Jepen dan kuliner khas Kutai di Halaman Parkir Stadion Rondong Demang Tenggarong, Selasa (16/7/24).

Acara ini bertujuan untuk melestarikan budaya khas Kutai, mempromosikan budaya tersebut, dan mendorong ekonomi kreatif di Kukar.

Dalam sambutannya, Bupati Edi mengingatkan agar generasi sekarang tidak melupakan budaya yang merupakan warisan dari leluhur. Oleh sebab itu, dirinya mendorong masyarakat untuk menjaga, mengembangkan, dan mempertahankan budaya Kutai.

Ia mengatakan, lomba baju miskat, tari jepen dan kuliner khas Kutai, merupakan salah satu cara dalam pelestarian seni budaya Kutai dan memperkenalkannya kepada generasi muda.

“Lomba yang sedang diadakan ini adalah bentuk dalam pelestarian budaya khas Kutai, seperti lomba baju miskat, baju khas Kutai yang sudah menjadi salah satu pakaian ASN yang dipakai setiap Kamis," ujar Edi.

"Tari jepen juga harus kita lestarikan dengan baik di mana sekarang ada tari jepen tradisional dan modern, begitu juga dengan kulineran khas Kutai harus tetap ada disetiap makanan kita”, sambungnya,

Lebih lanjut, Edi menjelaskan bahwa festival ini bukan hanya untuk melestarikan budaya, tetapi juga untuk mempromosikan budaya Kutai dan mendorong ekonomi kreatif dari tata kelola kerjasama antara Dispar dan TP PKK.

“Begitu juga dengan sanggar-sanggar tari yang ada di Kukar juga mendapatkan kesempatan untuk tampil di setiap acara Pemkab Kukar, sehingga pelestarian seni budaya di Kukar terjaga dengan baik dan di sisi lain memberikan dampak ekonomi kepada para pelaku seni, kuliner dan pelaku usaha lainnya," sebut Edi.

Orang nomor satu di Kukar itu menyoroti kostum, gerak serta kreasi tari yang berubah dan berkembang setiap tahunnya lewat lomba-lomba yang telah diselenggarakan.

Edi juga mendorong agar anak-anak dilibatkan dalam festival ini untuk mengenalkan budaya Kutai sejak usia dini. Dia berharap festival ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kukar.

“Namun alangkah baiknya jika lomba ini diikuti oleh anak-anak di satuan pendidikan supaya langkah kongkrit kita untuk mengenalkan seni budaya kutai pada usia dini tersalurkan dengan baik, tak luput juga dengan partisipasi gurunya bisa mengikuti lomba ini," ungkapnya.

Edi berharap, pelestarian budaya di Kukar tidak hanya terfokus pada lingkup Pemkab, tetapi juga melibatkan seluruh elemen masyarakat, baik anak-anak maupun orang dewasa.

“Ke depannya Dispar Kukar agar adakan evaluasi, apa yang menjadi kelemahan dan bagaimana perbaikannya, harus berbasis dengan data, kalau bisa adakan survey dengan adanya kegiatan festival ini, dampaknya pada ekonomi kerakyatan," harapnya.

Lomba ini sejalan dengan salah satu program Kukar Idaman, yakni terkait dengan Kukar Kaya Festival. Program ini memberi ruang bagi para pelaku seni untuk menjaga tradisi dan seni budaya Kutai yang dikemas dalam berbagai kegiatan. Namun di sisi lain, kegiatan tersebut juga memberikan dampak ekonomi bagi para pelaku usaha.

Turut hadir dalam acara Plt Kepala Dispar Sugiarto, Ketua TP PKK Kabupaten Kukar Maslianawati Edi Damansyah, Ketua DWP Kabupaten Kukar Yulaikah Sunggono, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Kukar Fety Fuja Amelia Rendi Solihin dan Camat se-Kukar. (*)

Editor: Rafika


TOPIK BERITA TERKAIT: #kukar #budaya-kutai #miskat #tari-jepen #kukar-idaman #pemkab-kukar #edi-damansyah #prokom-kukar 

Berita Terkait

IKLAN