Donald Trump (net)
Afiliasi.net – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menggegerkan dunia perdagangan internasional dengan kebijakan tarif barunya. Terhitung mulai hari ini, Trump memberlakukan tarif impor sebesar 104% terhadap barang-barang dari China, sebagai bentuk respons atas kebijakan tarif balasan China sebesar 34% sebelumnya.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari kebijakan tarif yang telah dimulai sejak Februari 2025, saat Trump menaikkan tarif dari 10% menjadi 20%, hingga kini melonjak drastis ke angka tiga digit. Kebijakan ini menuai respons keras dari pihak China.
“China menganggap ini adalah pemerasan dagang dan kami tidak akan tinggal diam,” ujar juru bicara Kementerian Perdagangan China. Pihaknya juga menegaskan akan membawa kasus ini ke World Trade Organization (WTO).
Dampak Langsung ke Pasar dan Ekonomi Global
Langkah tarif ekstrem ini langsung mengguncang pasar. Indeks saham S&P 500 dilaporkan anjlok ke bawah 5.000 poin. Harga minyak global turut mengalami penurunan hampir 4%, sementara barang-barang impor dari China seperti mainan dan gadget diprediksi akan mengalami lonjakan harga signifikan bagi konsumen di AS.
Tak hanya itu, negara-negara lain seperti Uni Eropa dan Kanada turut menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap kebijakan proteksionis ini. Para ekonom memperingatkan bahwa kebijakan ini bisa memperparah ketegangan perdagangan dan berpotensi memicu resesi global.
Dalam laporan Reuters (9 April 2025), disebutkan bahwa langkah Trump ini menjadi salah satu tindakan perdagangan paling agresif dalam sejarah hubungan ekonomi AS-China.
TOPIK BERITA TERKAIT:
#trump #china #tarif #104 #wto #ancam