Afiliasi.net - Kerjasama perdagangan antara Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Sulawesi Tengah (Sulteng) kian membuahkan hasil positif. Terkini, nominal transaksi yang berhasil dibukukan, tercatat hingga Rp 2,8 miliar.
Kepala Dinas Industri, Perdagangan (Disperindagkop) Sulteng, Richard Arnaldo, gagasan kerjasama antar daerah memang sudah mereka lakukan. Baik ke Kaltim, maupun ke daerah lain. Seperti tanah Jawa.
"Syukurnya disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Kaltim, melalui Disperindagkop Kaltim. Sebagai tuan rumah, tentu kami sudah bersiap akan kerjasama ini," ucap Richard.
Kerjasama ini dijelaskan Richard sudah dilaksanakan sejak lama. Hingga akhirnya, saat para pelaku usaha dipertemukan, hanya tinggal melakukan penandatanganan kerjasama saja.
Richard melanjutkan, tak menutup kemungkinan, nominal yang sudah tercantum bisa saja bertambah. Karena komunikasi antar pribadi oleh para pengusaha akan rutin terjadi.
"Nominal itu baru hari ini, bisa terus (bertambah)," sambungnya.
Hingga hari ini, lanjut Richard, sayur-mayur, kelapa, dan cabai masih menjadi komoditi andalan. Kemudian untuk daging sapi, kemungkinan akan masuk dalam kerjasama selanjutnya.
Pangsa pasar di Kaltim, dikatakan Richard cukup besar. Dipengaruhi perpindahan IKN di Bumi Etam. Sebagai wilayah yang bisa dibilang hanya berjarak 2727.62 mil, mereka pun siap menjadi wilayah pendukung jika diperlukan.
"Kita bisa melakukan pertukaran. Seperti buah nanas, disini (Palu) jarang ada. Justru kami berlimpah buah Naga, jadi bisa saja ditukar. Karena pasokan paling besar di Kaltim, asalnya dari kita, sebesar 60 persen" jelasnya.
Ia berharap, para pelaku usaha di Sulteng mampu menangkap peluang besar tersebut. Tak hanya di industri perdagangan. Bisa pula dari industri-industri lainnya.
Terkait itu, Kepala Disperindagkop Kaltim HM Yadi Robyan Noor memberikan komentar. Menurut Roby, kerjasama ini memang memiliki tujuan. Yakni peningkatan berlanjut di sektor perdagangan.
Keunggulan masing-masing produk usaha kecil menengah (UKM) juga diperhitungkan. Dengan harapan adanya program selanjutnya.
"Kaltim sangat terbantu, kebutuhan pokok kita (Kaltim) memang berasal dari luar. Sekitar 85 persen, dan 60 persennya dari Sulteng," pungkasnya.
Penulis: Cika
TOPIK BERITA TERKAIT:
#transaksi-perdagangan-kaltim-sulteng #komoditi-sayuran