Jumat, 22 November 2024 03:15 WIB

Daerah

RSUD AWS Overload, Nenek 80 Tahun Ini Hembuskan Nafas Terakhir di Mobil Ambulans

Redaktur: Fera
| 785 views

(istimewa)

Samarinda, Afiliasi.net - Warga Ibu Kota Kaltim kembali digegarkan oleh kabar meninggalnya seorang nenek berusia 80 tahun yang meninggal tepat dihadapan RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS), Senin 26 Juli 2021 dini hari.

Sebelumnya, Relawan Masjid AT-Taufiq mendapat informasi bahwa ada warga yang meminta bantuan untuk mengantar pasien ke rumah sakit. Nenek tersebut dijemput oleh relawan di kediamannya di Jalan Pangeran Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, Samarinda Ulu, dan langsung diantar menuju RSUD AWS.

"Palang pertama itu kan ada dipasang sejenis baliho gitu, itu tidak dibuka. Jadi kami tidak bisa sama sekali masuk," ucap Imran, relawan Masjid AT-Taufiq. 

Kurang lebih sekitar 30 menit tertahan di depan gerbang rumah sakit, akhirnya ambulans diperbolehkan masuk menuju ke depan Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD AWS.

"Setelah dibolehkan masuk, di depan UGD tetap tidak ada tindakan apa-apa. Alasan dari perawat adalah oksigen tidak ada. Lalu mereka juga bilang bahwa harus koordinasi dulu dengan dokternya," bebernya.

Dirinya pun mendapati bahwa pasien yang dia bawa telah meninggal di dalam ambulans dan kembali meminta agar dilakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisinya. 

"Saat kita lihat korban sudah tidak bernyawa lagi, kita minta bantuan untuk diperiksakan. Itupun tidak langsung ditangani," paparnya.

Diketahui, jenazah akan dilakukan pemulasaran di RSUD AWS, lalu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di daerah Jongkang, Kutai Kartanegara.

Terpisah, Kepala Instalasi Humas & PKRS dr Arysia Andhina menjelaskan bahwa RSUD AWS tidak menolak pasien, akan tetapi sudah tidak sanggup menerima pasien lagi. Bahkan, telah diberitakan sebelumnya ada 250 lebih tenaga kesehatan (nakes) RSUD AWS yang juga sedang isolasi mandiri (isoman).

"Keluarga pasien ini juga sudah menghubungi rumah sakit lain, dan mereka juga tidak sanggup," imbuhnya.

"Memang benar ada kejadian seperti itu. Kemampuan kami menangani pasien sudah sampai batas maksimal. Dampak seperti ini pasti akan terjadi," sambungnya.

Ia mengharapkan, RSUD AWS ada penambahan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah overload pasien yang terjadi. Wanita yang karib disapa dr Sisi itu pun menyerahkan hal ini kepada pihak yang mempunyai kewenangan yakni pemerintah daerah.

"Tentu akan memerlukan waktu untuk merealisasikannya dengan segera. Sehingga pencegahan penyebaran di masyarakat dan edukasi serta sosialisasi masalah keterbatasan fasilitas kesehatan saat ini perlu juga disampaikan ke masyarakat," pungkasnya. (*)

Penulis: Vicky


TOPIK BERITA TERKAIT: #meninggal-di-ambulans #rsud-aws-samarinda #rumah-sakit-penuh 

Berita Terkait

IKLAN