Kamis, 02 Mei 2024 02:06 WIB

Daerah

Diduga Hilang Kendali, Pemuda Tabrak Pembatas Jalan Fly Over Jalan Juanda Samarinda Sampai Meninggal Dunia

Redaktur: Redaksi
| 180 views

Beton pembatas Fly Over Samarinda yang ditabrak Johan, Sabtu (9/9/2023)

Samarinda, Afiliasi.net -  Seorang pemuda asal Kutai Barat (Kubar) meninggal dunia di tempat usai menabrak pembatas jalan di fly over, Jalan Juanda, Kota Samarinda, Sabtu (9/9/2023).

Diketahui korban bernama Johan Ari Prayoga berstatus mahasiswa asal Desa Linggang Tering Seberang, Kecamatan Tering, Kabupaten Kubar.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kasat Lantas Kompol Creato Sonitehe Gulo menjelaskan awalnya korban mengendarai sepeda motor berplat KT 5075 PP dari arah Simpang Air Putih menuju Perempatan Air Hitam pada pukul 02.50 Wita.

Ia berkendara sendiri. Diduga karena melaju kencang membuat korban tak awas sehingga sepeda motor yang digunakannya menghantam beton pembatas fly over dan Simpang Air Hitam.

"Jadi diduga korban mau mengarah ke atas fly over. Hanya saja diduga oleng jadinya kendaraan korban menghantam beton pembatas," kata Gulo, Minggu (20/9).

Korban terpentental usai menabrak pembatas fly over. Kendaraan yang digunakannya rusak berat di bagian depan.

Sesaat kejadian korban tak sadarkan diri dengan luka berat pada bagian kepala dan dinyatakan meninggal dunia di tempat.

Pihak kepolisian juga masih mendalami penyebab pasti kecelakaan tunggal tersebut.

"Dugaan kuat sementara korban out of control (lepas kendali)," pungkasnya.

Saat ini TKP sudah bersih dari sisa-sisa insiden nahas tersebut.

Namun terlihat benturan keras itu menyebabkan tiang rambu lalu lintas yang berada di sana bengkok tak beraturan.

Adi (48), salah seorang warga setempat mengatakan memang mereka mendengar benturan keras dari seberang rumah.

Saat keluar mereka melihat pemandangan mengerikan. Korban terpental cukup jauh dari kendaraannya yang berhasil meremukan beton pembatas di sana.

Dia memastikan saat kejadian jalur tersebut sangat lenggang.

Apabila memasuki waktu dini hari, sebagian besar para pengendara yang melintas memacu kendaraannya dengan kecepatan di atas rata-rata.

"Paling sering itu orang seperti salah jalur. Misal mau naik fly over tapi dia masih di jalur menuju simpang empat (bawa fly over), karena laju jadinya selisih. Belum lagi kan remang. Karena lampu jalannya kadang nyala, kadang mati," beber Adi. (editor: jon)

 


TOPIK BERITA TERKAIT: #flyover-juanda-samarinda #kota-samarinda #kecelakaan 

Berita Terkait

IKLAN