Kamis, 21 November 2024 07:35 WIB

Politik

Hashim Blak-blakan Anggaran Penanganan Stunting Jika Prabowo Jadi Presiden, Butuh Rp70 Triliun per Tahun

Redaktur: Redaksi
| 736 views

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo (tengah) , ditemui di Balikpapan, Kamis (21/9/2023).

Balikpapan, Afiliasi.net - Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo membocorkan janji program Prabowo jika terpilih sebagai presiden di Pilpres 2024.

Program tersebut mencakup sejumlah langkah penting yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak, guru, serta pembangunan infrastruktur kesehatan dan perumahan desa.

Salah satu poin utama dari program ini adalah pemberian makanan gratis kepada setiap anak di Indonesia. Baik mereka yang bersekolah maupun yang masih pra-sekolah.

"Kami mengacu data dari pemerintah, ada sekitar 74 juta anak yang akan mendapatkan manfaat dari program ini," ucap Hashim di Balikpapan, Kamis (21/9/2023).

Program tersebut mencakup penyediaan makanan untuk ibu hamil sebagai upaya dalam menanggulangi stunting.

Kata pria yang juga adik Prabowo ini menyebut anggaran penanganan stunting menelan biaya sebesar Rp70 triliun per tahun.

Disamping itu, diperlukan sekitar Rp100 triliun untuk menambahkan gaji guru. Termasuk pembayaran bonus 13 bulan.

Program Prabowo juga berkomitmen untuk membangun rumah sakit modern di 430 lebih Kabupaten dan Kota di Indonesia yang saat ini belum memiliki rumah sakit yang layak.

Hal ini diharapkan dapat mengurangi beban orang tua yang harus membawa anak-anak yang sakit jauh ke kota besar.

"Seperti halnya Kutai Barat. Kasihan sekali jika ada pasien jantung, harus berjam-jam untuk mendapat penanganan karena tidak ada rumah sakit bagus disana," ucapnya.

Selain itu, Prabowo juga merencanakan pembangunan perumahan desa untuk meningkatkan infrastruktur di pedesaan.

Proyek ini diharapkan membutuhkan anggaran ratusan triliun rupiah.

Hashim menegaskan bahwa tim pengkaji yang dipimpinnya terdiri dari para ahli ekonomi, mantan pejabat bank, mantan menteri, dan lainnya. Tim telah menyimpulkan bahwa program ini layak dan mampu dijalankan.

Menurut dia, caranya dengan meningkatkan pemasukan atau penerimaan negara.

Dalam konteks penerimaan negara, Hashim menyoroti bahwa Indonesia masih memiliki potensi untuk meningkatkan penerimaan negara.

Menurut data dari Bank Dunia, saat ini pemerintah hanya mendapatkan 14 persen dari GDP sebagai penghasilan pajak, royalti, dan PNBP (Penghasilan Negara Bukan Pajak).

Sebagai perbandingan, Vietnam berhasil mendapatkan hingga 23% dari GDP sebagai penerimaan negara.

"Hal ini mengindikasikan bahwa masih ada peluang untuk meningkatkan penerimaan negara di Indonesia," ulas Hashim.

Sebab itu, program-program yang diumumkan ini menjadi fokus utama dari Prabowo dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat dan perkembangan negara di masa depan.

"Ini janji beliau, Pak Prabowo. Dan beliau tidak akan ingkar," tutup Hashim. (editor: jon)

 

 


TOPIK BERITA TERKAIT: #wakil-ketua-dewan-pembina-gerindra-hashim-djojohadikusumo #prabowo-subianto #pemilu-2024 

Berita Terkait

IKLAN