Kamis, 02 Mei 2024 11:27 WIB

Advetorial

Kukar Terbilang Sukses Tangani Inflasi, Sunggono Paparkan Strategi Kukar Tekan Inflasi

Redaktur: Redaksi
| 166 views

Sekkab Kukar, Sunggono (Istimewa)

Tenggarong, Afiliasi.net - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), belum lama ini menerima dana insentif fiskal sebesar Rp 9,8 Miliar, dari Kemetrian Keuangan (Kemenkeu). Sebagai apresiasi atas keberhasilan Kukar dalam menekan laku inflasi di daerah.

Kunci keberhasilan Pemkab Kukar dalam menekan laju inflasi pun di ungkap oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono. Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi dalam upaya pengendalian harga dan ketersediaan pangan di Kukar yang juga dihadiri Bupati Kukar, Edi Damansyah.

Ia mengatakan, Kukar sudah menetapkan road map pengendalian inflasi daerah dari tahun 2022 – 2024. Peta tersebut menggambarkan rencana kegiatan mengenai cara Pemerintah Daerah mengendalikan kebijakan inflasi di Kukar.

"Memang Kukat telah menerima insentif fiskal yang dimanfaatkan kembali untuk kegiatan pengendalian dan penanganan inflasi,"ujar Ketua Harian Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kutai Kartanegara itu, Selasa (17/10/2023).

Sunggono membeberkan, ada 6 upaya konkret yang telah dilakukan Pemkab Kukar dalam penanganan inflasi. Di antaranya, melaksanakan operasi pasar murah kerjasama Disperindag dengan Perum Bulog cabang Samarinda.

Ini sudah terlaksana di 52 titik lokasi, dengan data kegiatan operasi pasar pada bulan September 2023 total kuantum terjual 84,093 kg komoditi beras, minyak goreng, gula pasir dan tepung terigu.

Kedua, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang. Ketiga, melakukan kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan. Ke-empat melaksanakam gerakan menanam, merealisasikan belanja tidak terduga dan subsidi ongkos angkut yang bersumber dari APBD.

"Pengendalian inflasi ini, selain telah dilakukan oleh TPID diharapkan juga dilakukan secara bersama-sama dari tingkat kabupaten, kecamatan dan desa," harapnya.

Sunggono mengatakan, Kukar memang telah ditetapkan sebagai wilayah yang rawan pangan. Namun, status ini ditetapkan bukan karena kekurangan pangan, melainkan karena kurangnya tenaga kesehatan di Kukar.

Oleh sebab itu, Sunggono juga telah menetapkan strategi untuk memberikan Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) dalam merekrut tenaga kesehatan di seluruh kecamatan termasuk desa yang anggarannya dilekatkan pada BKKD.

Selain pada Desa, Dinas Perhubungan Kutai Kartanegara juga akan dialokasikan anggatan untuk mengangkut barang dan orang ke wilayah yang sulit terjangkau oleh pangan.

Disamping itu, Dinas Kelautan dan Perikanan juga telah memberikan bantuan kepada masyarakat pra sejahtera melalui bantuan bagi nelayan, termasuk bantuan BBM.

Dalam kesempatan tersebut, Sunggono juga telah mewanti-wanti agar Disperindagkop Kukar harus bisa menyelesaikan target capaian kinerja untuk melakukan Sertifikasi Halal terhadap 60 ribu pelaku UMKM di Kutai Kartanegara.

"Ada 60 ribu UMKM di Kukar, tapi yang baru dianggarkan 500 juta karena pemerintah pusat telah menginstruksikan di tahun 2024 UMKM harus mempunyai sertifikasi halal," tutupnya. (*)

Penulis: Redaksi


TOPIK BERITA TERKAIT: #pemkab-kukar #inflasi #operasi-pasar-murah #tpid-kukar 

Berita Terkait

IKLAN