Kamis, 21 November 2024 05:29 WIB

Nusantara

Nur Fatia Azzahra : Kisah Inspiratif Calon Polwan Disabilitas Yang Tak Kenal Batas

Redaktur: Redaksi
| 194 views

Nur Fatia Azzahra Sosok Disabiltas yang berhasil menjadi Polwan

Afiliasi.net - Di tengah sorotan publik, nama Nur Fatia Azzahra (21) mencuat sebagai sosok yang menginspirasi banyak orang. Gadis asal Bangka Belitung ini tak hanya viral di media sosial karena tekadnya yang kuat, tetapi juga karena perjalanan hidupnya yang penuh tantangan sebagai calon polwan dengan disabilitas.

Sejak Jumat (20/9/2024), foto-foto Nur Fatia saat menjalani sekolah polisi wanita (Sepolwan) mulai tersebar luas di Instagram. Postingan akun @humas_poldakep.babel menunjukkan bagaimana ia mengikuti setiap sesi pelatihan dengan serius, meski memiliki keterbatasan fisik. Nur Fatia lahir tanpa tangan kanan yang sempurna—tangan kanannya hanya sebatas pergelangan tanpa telapak.

Namun, keterbatasan itu tak mengurangi semangatnya. Dalam salah satu foto, ia terlihat gagah menenteng senjata laras panjang, seolah menunjukkan bahwa tak ada yang mustahil bagi mereka yang memiliki tekad. Siapa sangka, perjalanan hidupnya menuju mimpinya menjadi seorang polwan dimulai dari keinginan kuatnya untuk membuktikan bahwa disabilitas bukanlah penghalang.

Masa Kecil Penuh Tantangan

Ayah Nur Fatia, dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram yang sama, menceritakan bagaimana putrinya sejak kecil sudah mandiri. Meski lahir dengan keterbatasan, Nur Fatia tumbuh sebagai anak yang tidak merepotkan. Ia mampu membantu pekerjaan rumah dan menjalani kesehariannya dengan percaya diri. Bahkan, sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga SMA, ia selalu menempati posisi 10 besar.

"Dia anak yang tekun, pantang menyerah, dan selalu percaya diri,"ujar sang ayah dengan bangga. Semangat yang diwariskan oleh orang tuanya ini turut membentuk karakter Nur Fatia yang tangguh, sekalipun ia kerap menghadapi bullying sejak kecil.

"Waktu SD saya sering di-bully karena tidak bisa bermain voli,"ungkap Nur Fatia. Ia mengenang masa-masa sulit tersebut, di mana seringkali ia hanya bisa menangis dan memberi tahu orang tuanya. Beruntung, dukungan orang tua selalu menguatkannya. Mereka kerap mengatakan bahwa dirinya istimewa dan tak perlu merasa minder.

Dukungan Orang Tua dan Kemandirian

Salah satu hal yang paling diingat Nur Fatia adalah bagaimana sang ayah selalu mendorongnya untuk mandiri. Ia sering diajak bermain bulu tangkis dan voli meskipun dengan kondisi fisiknya. Sang ayah juga mengenalkan konsep merantau, memberikan gambaran bagaimana hidup mandiri di luar kota.

Ayah bilang, "Merantau akan membuat kamu lebih berkembang," kenang Nur Fatia. Ajaran itu membuatnya berani mencoba perantauan ketika mengikuti sang ayah ke Jambi, saat ayahnya menempuh pendidikan S2. Pengalaman ini membuka wawasan Nur Fatia tentang pentingnya kemandirian, terutama bagi dirinya yang memiliki keterbatasan fisik.

Mimpi Menjadi Polwan

Nur Fatia selalu memendam keinginan untuk ikut sekolah kedinasan. Ia sempat bertanya kepada sang ayah, mengapa kaum disabilitas tidak diberikan kesempatan yang sama. Hingga suatu hari, ia melihat informasi penerimaan anggota Polri di media sosial. Nur Fatia tak ragu untuk mendaftar karena memenuhi syarat yang ditentukan, khususnya di jalur disabilitas.

Motivasinya sangat jelas—ia ingin membuktikan bahwa disabilitas tidak menghalangi seseorang untuk mencapai cita-citanya. "Saya ingin meningkatkan rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa saya bisa beradaptasi di lingkungan pekerjaan kepolisian," ujar Nur Fatia penuh tekad.

Harapan Menjadi Polwan

Kini, Nur Fatia tengah menjalani pendidikan di Sepolwan dengan harapan besar untuk diterima sebagai anggota Polri. Ia merasa bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepadanya dan berharap dapat mewujudkan mimpinya. "Saya berterima kasih kepada jajaran Polri yang sudah memberi kesempatan ini. Saya berharap bisa menjadi anggota kepolisian dan membuktikan bahwa saya mampu," pungkas Nur Fatia.

Kisah Nur Fatia Azzahra adalah sebuah bukti nyata bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk mencapai impian. Dengan dukungan orang tua, semangat pantang menyerah, dan keberanian untuk menantang diri, ia telah menginspirasi banyak orang untuk terus maju meski dihadapkan pada berbagai rintangan.*


TOPIK BERITA TERKAIT: #nur-fatia-azzahra #disabilitas #polwan #lolos-polwan 

Berita Terkait

IKLAN