Afiliasi.net – Benny Jozua Mamoto, seorang pecinta burung hantu sekaligus mantan Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), resmi terpilih sebagai salah satu anggota Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periode 2024–2029. Keputusan ini diambil melalui proses voting di Komisi III DPR RI setelah melalui serangkaian uji kelayakan dan kepatutan.
Dalam voting yang dilakukan pada Kamis (21/11/2024), Benny memperoleh 46 suara dari total anggota DPR RI yang hadir. Bersama Benny, terpilih pula Chisca Mirawati (46 suara), Wisnu Baroto (43 suara), Sumpeno (40 suara), dan Gusrizal (40 suara). Kelima nama tersebut akan dibawa ke Rapat Paripurna DPR RI sebelum disahkan dan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dalam sesi uji kelayakan, Benny menyoroti perlunya penguatan payung hukum untuk Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK. Ia membandingkan OTT dengan metode control delivery yang digunakan dalam penyidikan kasus narkoba, yang telah diatur secara jelas dalam UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Benny menegaskan bahwa absennya regulasi khusus untuk OTT KPK dapat menimbulkan kerawanan hukum yang berpotensi dipersoalkan.
“Saat ini, KPK membutuhkan landasan hukum yang lebih kuat untuk memastikan efektivitas dan keabsahan tindakan OTT,” ujar Benny.
Di luar kariernya sebagai aparat hukum, Benny dikenal luas sebagai seorang pecinta burung hantu. Hobinya ini membawanya mendirikan Museum Manguni di Sulawesi Utara, museum burung hantu pertama di Indonesia. Museum ini menyimpan lebih dari 1.400 koleksi benda bertema burung hantu yang dikumpulkannya dari berbagai negara, termasuk koin Yunani kuno dan berbagai artefak budaya.
Museum Manguni menjadi bagian dari kompleks Pusat Kebudayaan Sulawesi Utara “Pa’dior,” yang juga menampung tiga museum lainnya, termasuk Museum Wale Anti Narkoba. Kedua museum ini telah diakui oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas kontribusi uniknya.
Dengan latar belakang sebagai purnawirawan polisi dan pengalamannya di bidang penegakan hukum, kehadiran Benny di Dewas KPK diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam pengawasan lembaga antikorupsi tersebut. Benny juga membawa semangat pelestarian budaya dan kearifan lokal dari hobinya, yang menunjukkan kepribadiannya sebagai sosok multidimensional.
Sembari menantikan pelantikannya, fokus publik kini tertuju pada bagaimana Benny dan anggota Dewas lainnya akan menjalankan peran mereka dalam mendukung KPK memberantas korupsi di Indonesia.(*)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#benny-mamoto #dewas-kpk #terpilih #burung-hantu