Nusantara

Selvi Ananda Kenakan Gelang Mewah, Publik Heboh di Tengah Kenaikan PPN 12%

Redaktur: Redaksi
1 hari yang lalu | 0 views

Selvi Ananda, Istri Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming (net)

Afiliasi.net – Di tengah sorotan publik terhadap kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen, istri Wakil Presiden RI, Selvi Ananda, menuai perhatian setelah terlihat mengenakan gelang mewah yang ditaksir bernilai ratusan juta rupiah.

Selvi, yang juga istri Gibran Rakabuming Raka, tampak mengenakan perhiasan tersebut saat menghadiri sebuah acara bersama selebritas Nagita Slavina. Penampilannya menjadi bahan pembicaraan setelah akun Instagram @fashionselebriti mengungkap harga gelang yang dikenakannya.

Dalam unggahan tersebut, Selvi diketahui memakai dua gelang dari merek ternama Cartier. Gelang pertama adalah Juste un Clou Bracelet, Classic Model in 18K Rose Gold (750/1000) dengan harga USD 8.000 atau sekitar Rp128 juta. Gelang kedua adalah Juste un Clou Bracelet, Classic Model in 18K White Gold (750/1000) Rhodium Finish senilai USD 8.550 atau sekitar Rp136,8 juta. Jika dijumlahkan, total nilai gelang yang dikenakan Selvi mencapai Rp264,8 juta.

Penampilan mewah Selvi ini memicu reaksi keras dari warganet, terlebih karena terjadi di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap dampak kenaikan PPN. Salah satu akun, @nyaineneng, mengunggah ulang foto Selvi dengan komentar yang menyindir,

“Selamat pagi wajib pajak.. Lihat nih, gelang ibu pejabat. Rp128 juta + Rp136,8 juta = Rp264,8 juta total.”

Unggahan tersebut langsung viral dan menuai respons warganet.

“Semua pejabat korup, hidup mewah dan tidak punya empati berikut keluarganya, semoga dihinakan oleh Yang Kuasa,” tulis seorang warganet di kolom komentar.

Komentar lain menyindir dengan nada sarkastik, “Yuk rakyat yang habis Jumatan, mari kerja lagi dengan semangat 45. Selain untuk keluarga, kita juga harus membayar angsuran mobil pejabat, membelikan perhiasan istri pejabat, dan tiket liburan akhir tahun keluarga pejabat.”

Kenaikan PPN 12 persen yang dianggap memberatkan masyarakat, ditambah kemewahan para pejabat dan keluarganya, memicu perdebatan yang kian panas di media sosial. (*)