Jokowi Usai Membuat Laporan Mengenai Ijazah Palsu di Polda Metro Jaya (30/4) sumber foto : Antara
Afiliasi.net – Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo, mengambil langkah hukum dengan melaporkan lima orang ke Polda Metro Jaya atas dugaan penyebaran tudingan ijazah palsu yang dialamatkan kepadanya. Laporan ini diajukan setelah tuduhan tersebut dinilai sudah melampaui batas dan dianggap mencemarkan nama baik pribadi maupun institusi negara.
Kelima orang yang dilaporkan memiliki inisial RS, ES, RS, T, dan K. Mereka diduga terlibat dalam penyebaran informasi yang mengarah pada pencemaran nama baik serta fitnah kepada Jokowi.
Kuasa hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara, menjelaskan bahwa laporan ini dibuat karena adanya dugaan kuat bahwa kelima individu tersebut melakukan tindak pidana. “Ada lima yang kita duga paling tidak terlibat dalam tindak pidana yang kami laporkan,” ujar Rivai kepada wartawan usai membuat laporan di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Rabu (30/4).
Di lokasi yang sama, kuasa hukum Jokowi lainnya, Yakup Hasibuan, menambahkan bahwa langkah hukum ini diambil setelah tuduhan mengenai ijazah palsu terhadap Jokowi terus berulang dan dilakukan dengan cara yang disebutnya kejam. Menurut Yakup, tudingan tersebut tidak hanya menyasar pribadi Jokowi, tetapi juga menyerang keluarganya serta nama baik bangsa dan negara.
“Selama ini, Pak Jokowi lebih memilih diam. Beliau tidak ingin memperbesar polemik, dan hanya sesekali memberi peringatan terhadap pihak-pihak yang menyebarkan hoaks. Namun, karena tuduhan itu terus disuarakan dan bahkan menjadi konsumsi publik, beliau akhirnya memutuskan untuk mengambil tindakan hukum,” jelas Yakup.
Langkah pelaporan ini juga disebut sebagai bentuk perlindungan terhadap institusi kepresidenan serta upaya untuk menegakkan hukum atas penyebaran informasi palsu di ruang publik.
Sebagai bagian dari transparansi dan upaya membuktikan keaslian ijazah yang dipersoalkan, Jokowi juga menyatakan bahwa dirinya mempersilakan pihak penyidik dari Polda Metro Jaya untuk melakukan uji forensik digital terhadap ijazah tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan keotentikan dokumen yang selama ini menjadi sasaran tuduhan tidak berdasar.
“Beliau membuka ruang seluas-luasnya kepada penyidik untuk melakukan digital forensik guna mengecek keaslian ijazah beliau. Ini membuktikan bahwa tidak ada yang ditutup-tutupi,” tambah Rivai.
Langkah ini menjadi respons tegas atas rangkaian tudingan yang telah beredar sejak beberapa waktu terakhir dan kembali mencuat ke permukaan. Dalam konteks ini, laporan Jokowi diharapkan menjadi sinyal bahwa penyebaran hoaks tidak dapat dibiarkan, terutama jika sudah menyangkut kredibilitas pejabat publik dan lembaga negara.
Pihak Polda Metro Jaya saat ini masih menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan proses klarifikasi dan penyelidikan lebih lanjut.(*)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#jokowi #laporkan #lima #orang #kasus #ijazah #palsu #polda #metro #jaya