Kamis, 07 Agustus 2025 06:00 WIB

Nusantara

Profesor Indonesia Ciptakan Beras Tinggi Protein Pertama di Dunia, Dinamai Cahokia Rice

Redaktur: Redaksi
| 13 views

Prof. Herry Utomo (net)

Afiliasi.net - Seorang profesor asal Indonesia, Prof. Ir. Herry S. Utomo, MS, PhD, mencatatkan prestasi membanggakan dengan menciptakan varietas beras tinggi protein pertama di dunia. Beras tersebut dinamakan Cahokia Rice, yang dikembangkan bersama timnya di Louisiana State University (LSU), Amerika Serikat.

Varietas ini memiliki kandungan protein yang mencapai 50 persen lebih tinggi dibandingkan beras konvensional, serta memiliki indeks glikemik rendah. Hebatnya, pengembangan beras ini dilakukan melalui proses mutasi alami (non-GMO), bukan rekayasa genetika, sehingga lebih aman dan alami untuk dikonsumsi.

“Cahokia Rice bukan hanya inovasi sains, tetapi juga misi kemanusiaan. Kami ingin menciptakan solusi pangan yang sehat, alami, dan dapat membantu mengatasi masalah kekurangan gizi global, terutama protein,” ujar Prof. Herry Utomo dalam keterangannya, dikutip dari laman resmi LSU AgCenter.

Beras ini pertama kali dirilis ke publik dengan nama Frontière pada tahun 2017, dan mulai dipasarkan secara komersial di wilayah Midwest Amerika Serikat dengan nama Cahokia Rice. Di negara bagian Louisiana sendiri, produk serupa dijual dengan merek Parish Rice.

Menurut LSU AgCenter, kandungan protein dalam Cahokia Rice mencapai rata-rata 10,6 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan beras biasa yang hanya sekitar 6–7 persen. Selain itu, indeks glikemik yang hanya sekitar 41 menjadikan beras ini lebih ramah bagi penderita diabetes dan mendukung pola makan sehat.

Saat ini, tim LSU AgCenter terus mengembangkan generasi baru dari varietas Frontière dengan kandungan protein mendekati 12 persen dan potensi hasil panen yang lebih tinggi sebesar 11–17 persen. Beras generasi lanjutan ini akan hadir dalam beberapa tipe, termasuk long grain dan medium grain, yang cocok untuk wilayah pertanian berbeda di AS.

Cahokia Rice kini telah tersedia di berbagai jaringan ritel seperti H-E-B dan Rouse’s Supermarkets, serta toko lokal lainnya di Amerika Serikat bagian selatan. Inovasi ini dinilai sebagai langkah signifikan dalam menghadirkan pangan fungsional yang dapat menjawab tantangan kekurangan gizi, terutama di negara-negara berkembang yang mengandalkan nasi sebagai makanan pokok.(*)


TOPIK BERITA TERKAIT: #professor-asal-indonesia-menciptakan-beras-pertama-berprotein-tinggi #prof-herry-utomo 

Berita Terkait

IKLAN



Berita Lainnya

Terpopuler