Jumat, 26 April 2024 03:27 WIB

Daerah

Samarinda Akan Dapat Kucuran Dana U$ 10 Juta Dollar Untuk Pembangunan RTH, Target Pembangunan Kawasan Pasar Segiri

Redaktur: M. Yusuf
| 2.266 views

Ananta Fathurozzi, Kepala Bappeda Samarinda saat diwawancara awak media, Senin (15/3/2021)

Samarinda, Afiliasi.net – Samarinda dinyatakan lolos seleksi program pembangunan yang berkorelasi pada upaya mencegah bahaya perubahan iklim.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Bappeda Samarinda, Ananta Fathurozzi. Hasil ini diperoleh setelah melalui tahap seleksi yang dilakukan Adaptation Fund yang dijembatani oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya, pada beberapa waktu lalu.

"Ternyata Samarinda dianggap memenuhi syarat bersama sepuluh daerah lainnya," ujar Ananta usai melakukan audiensi, Senin (15/3/2021)

Ananta menyebut, seleksi Adaptation Fund dilakukan dengan cara mengambil data melalui internet. Kemudian didaftarkan sebagai daerah yang perlu melakukan adaptasi perubahan iklim.

Disebutnya, sekitar U$ 10 juta dollar telah dikucurkan untuk mengatasi perubahan iklim di Indonesia, termasuk Samarinda. Namun, dukungan dana tersebut hanya dapat diaktualisasikan melalui bentuk program.

"Yang mana, Pemkot hanya menyediakan lahan saja serta memenuhi syarat administratif. Sedangkan desain, hingga pelaksanaan itu dari mereka," jelasnya.

Dukungan pembangunan terkait adaptasi perubahan iklim di Kota Samarinda akan berupa pembangunan kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH). RTH akan dibangun di eks pasar Segiri yang sebelumnya telah direlokasi karena normalisasi SKM.

"Pembangunan ditargetkan akan rampung dalam 6 bulan. Dan tentu saja, ini sangat membantu kerja pemerintah kota," ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Nurrahmani, Yama sapaan karibnya mengatakan bahwa pengajuan proposal Adaptation Fund sebelumnya telah berjalan sejak tahun 2020 lalu.

Disebutnya, mengapa Samarinda masuk daerah yang perlu melakukan adaptasi perubahan iklim karena munculnya isu yang mencuat ke publik, mengenai adanya ketimpangan gender saat terjadinya relokasi segmen pasar Segiri terkait upaya normalisasi SKM pada tahun 2019.

"Ada ibu-ibu yang disebut direlokasi paksa, padahal tidak," sebutnya saat dikonfirmasi melalui Whatsapp.

Untuk diketahui, Adaptation Fund merupakan dana internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digunakan untuk membiayai proyek-proyek dan program pada negara berkembang untuk dapat beradaptasi terhadap efek berbahaya perubahan iklim. Diantaranya berfokus pada gender, lingkungan, serta sarana dan prasarana.

Pada awal November 2013, Adaptation Fund Board (AFB) telah mengalokasikan sekitar US $ 200 juta dollar untuk mendukung adaptasi iklim di 29 negara. Kemudian pada Oktober 2015, Adaptation Fund telah memberikan komitmen sebesar US $ 331 juta dollar pada 54 negara. (Advertorial)


TOPIK BERITA TERKAIT: #pemkot-samarinda #diskominfo-samarinda #rth-samarinda 

Berita Terkait

IKLAN