Kamis, 02 Mei 2024 02:28 WIB

Daerah

Kabar Gembira, Tahun Ini Enam Desa di Kaltim Bakal Nikmati Listrik dari Pemerintah

Redaktur: M. Yusuf
| 1.506 views

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim Agus Suwandi (kanan) saat diwawancara awak media. (Vicky/Afiliasi.net)

Samarinda, Afiliasi.net - DPRD Kaltim melakukan rapat kerja bersama Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait evaluasi kegiatan ESDM Kaltim tahun anggaran 2021 dan rencana kegiatan APBD-P 2021, Senin 14 Juni 2021.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Agus Suwandi mengatakan, realisasi anggaran APBD 2021 telah dibahas kedua belah pihak. Terkait, kemampuan serapan anggaran APBD hingga tuntas, jelang pelaksanaan APBD Perubahan.

"Tapi yang lebih banyak dibahas adalah mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan kelistrikan," ungkap Politikus Gerindra itu.

Ia menjelaskan, bahwa di Kaltim masih ada 220 desa yang belum dialiri listrik, sehingga pada 2021 maupun 2022, realisasi untuk kegiatan Dinas ESDM, akan difokuskan untuk mengatasi hal tersebut.

"Mudah-mudahan bisa berkurang pada 2021 ini," harapnya. 

Terpisah, Kepala Dinas ESDM Kaltim Christianus Benny membeberkan, tahun ini ada sekitar 30 desa yang perlu dibantu.

Benny mengucapkan, setiap tahun pihaknya hanya mampu memberikan bantuan 6 PLTS. Hingga demikian, butuh waktu sekira 30 tahun untuk mengalirkan listrik di ratusan desa yang belum teraliri listrik.

"Jadi kalau tidak dibantu dengan PLN juga kita enggak bisa. Jadi kita butuh bantuan dari berbagai pihak," bebernya. 

Benny mengatakan, proses bantuan PLTS sudah berjalan di tahun 2021 ini. Dan telah masuk tahap lelang pekerjaan. Agustus 2021 sudah terlaksana dan akhir November 2021 ditargetkan selesai.

"Sementara 6 desa yang dibantu tahun ini adalah Desa Enggelam, Desa Tadoan, Muara Layung, Tanjung Soke, Muara Wis, dan Long Lamcin, yang berada di Kukar, Kubar, Berau, dan Paser," tambah Benny.

Beberapa waktu lalu, Dinas ESDM Kaltim juga sudah mempresentasikan dan difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait implementasi di energi baru terbarukan (EBT). 

"Karena nanti kita tahu bersama, tahun 2025 sudah ada pengurangan dari bahan bakar fosil dan batu bara. Untuk PLTU yang ada di Kaltim, yang perlu diremajakan adalah di Tanjung Batu. Itu berdasarkan laporan. Tapi itu bertahap. Artinya tidak langsung semua diganti," lanjut Benny. 

Benny menuturkan, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui. Saat presentasi dengan PLN beberapa waktu lalu, diperkirakan pada 2060 lah baru EBT kemungkinan bisa terlaksana. Namun, jika memanfaatkan biomassa dari perkebunan kelapa sawit, kehutanan, atau limbah lainnya diharapkan pelaksanaannya bisa lebih cepat sebelum 2060. Dengan catatan, hal itu harus konsisten jika ingin mengganti bahan baku fosilnya. 

"Kalau dari kami sudah siap sejak 2019. Kita sudah proses kerja sama hirilisasi metanol. Itu salah satu yang sudah dilaksanakan. Mungkin nanti ada beberapa kerja sama. Termasuk dengan akademisi kehutanan untuk pembentukan cairan nano. Yang selama ini dicampur dengan kosmetik. Itu nilainya sangat mahal," pungkasnya. (Advetorial)

Penulis: Vicky


TOPIK BERITA TERKAIT: #dprd-kaltim #agus-suwandi #dinas-esdm-kaltim 

Berita Terkait

IKLAN