Jumat, 22 November 2024 08:19 WIB

Daerah

Tingkatkan Kewaspadaan Banjir dan Longsor, BPBD Samarinda Lakukan Pemetaan di Beberapa Titik Rawan

Redaktur: Fera
| 903 views

Kondisi Longsor yang terjadi di kawasan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang beberapa waktu lalu. (Vicky/Afiliasi.net)

Samarinda, Afiliasi.net – Demi meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dampak banjir dan longsor di Kota Samarinda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda melakukan pemetaan terhadap titik-titik banjir di seluruh wilayah Samarinda.

Kurang lebih terdapat 55 titik banjir dan dua titik longsor yang tersebar di beberapa wilayah akibat hujan deras yang mengguyur pada Minggu 29 Agustus 2021 lalu.

Kepala Plt BPBD Kota Samarinda, Hambali mengatakan, pemetaan ini sebagai bentuk imbauan kepada seluruh kecamatan terkait titik banjir dan longsor.

"Dari instruksi wali kota, suratnya saya sebar ke kecamatan, jadi kecamatan itu nanti tahu di mana titik-titik longsor dan banjir yang baru di kecamatannya masing-masing, sudah kita pilah-pilah berdasarkan tingkat risikonya," ucapnya melalui pesan suara, Rabu 01 September 2021.

Tujuan dari pemetaan ini sendiri dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan disetiap kecamatan berdasarkan kejadian terakhir di wilayah tersebut.

"Karena banjir yang terakhir ini kita anggap yang paling banyak dampaknya, malah di Kecamatan Samarinda Utara relatif tidak ada (banjir) kemarin," ungkapnya.

Ia juga menerangkan, bahwa terdapat beberapa penambahan titik longsor di kota Samarinda. Penyebab penambahan titik banjir dan longsor terutama pada banjir yang terjadi dua hari yang lalu diindikasikan salah satunya karena kegiatan pengupasan lahan dan pembangunan pemukiman yang terjadi di beberapa kawasan tertentu, namun hal itu menurut Hambali relatif tak berisiko tinggi karena hanya berdampak pada sebagian kecil pemukiman.

Alasan lain sering terjadinya banjir dan longsor ini dikatakan Hambali dikarenakan tingginya curah hujan juga semakin membuat daya tampung daerah-daerah aliran sungai tak mampu membendung debit air.

"Kebanyakan untuk daerah longsor karena tanahnya masih bergerak akibat ada pengerukan atau pembangunan rumah," pungkasnya. (*)

Penulis: Vicky


TOPIK BERITA TERKAIT: #banjir-di-samarinda #hambali #bpbd-samarinda #pemetaan-titik-banjir-dan-longsor-di-samarinda 

Berita Terkait

IKLAN