Jumat, 22 November 2024 07:24 WIB

Advetorial

Tatkala Pemprov Kaltim Gaet Perusahaan Menggarap Lahan Pasca Tambang untuk Ketahanan Pangan

Redaktur: Bella
| 859 views

Salah satu contoh lahan bekas galian tambang batubara milik PT. Kaltim Prima Coal (KPC) di Kutim yang disulap menjadi kawasan peternakan sapi (sumber:istimewa)

Afiliasi.net – Ketahanan pangan sangat diperlukan masyarakat untuk menghindari ancaman kelaparan. World Health Organization mendefinisikan setidaknya tiga komponen utama ketahanan pangan. Yakni ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan. Pemprov Kaltim berupaya memastikan kehadiran ketiganya dengan menggandeng perusahaan tambang.

Kamis, 10 Februari 2022, Dalam rapat koordinasi multi instansi di Kantor Dinas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim. Kepala DPKH Kaltim, Munawwar, menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk mewujudkan program ketahanan pangan.

Salah satunya adalah dengan pengembangan sapi maupun reklamasi tanaman pangan terutama melalui sektor pertambangan. Namun, karena bidang usaha tersebut bersifat multi-sektoral. Pihaknya harus membangun kerjasama antar organisasi perangkat daerah (OPD).

Alhasil, DPKH menggadeng setidaknya tiga OPD untuk menyukseskan hal tersebut. Ketiganya adalah Dinas Penanaman Modal Satu Pintu Kaltim (DPMPTSP), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Energi Sumber Daya Mineral  (ESDM) Kaltim.

"Alhamdulillah, berdasarkan rapat koordinasi tadi secara online maupun offline, semua pihak mendukung, terutama dari sektor pertambangan," ucap Kepala DPKH Kaltim H Munawwar usai memimpin rapat.

Selain OPD, Munawwar, mengatakan pihaknya juga menggandeng sejumlah perusahaan tambang pemegang perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B). Dari hasil rapat tersebut, ia menjelaskan mayoritas perusahaan PKP2B bersedia mendorong pengembangan kawasan bekas tambang.

Pihak perusahaan tambang bahkan siap membantu program sapi seperti yang telah dikembangkan di UPTD PTHPT Api-api Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Buat pengembangan sapi, (sudah ada) komitmen dari lima perusahaan pemegan izin IUP yang akan direalisasikan tahun ini. Jumlahnya sejumlah 35 ekor sapi untuk dikembangkan di UPTD Api-ap,” terangnya. "Laporan beberapa perusahaan sudah berjalan untuk kegiatan yang dilakukan perusahaan. Kami menilai (perusahaan) sangat mendukung program DPKH untuk melakukan pendampingan peternakan," sambungnya.

Selain program tersebut, DPKH turut memproyeksi agar masyarakat yang tinggal di lingkar tambang dapat diberi edukasi untuk terlibat dalam sektor pertanian (*)


TOPIK BERITA TERKAIT: #diskominfo-kaltim #lahan-pasca-tambang #dinas-peternakan #lingkungan 

Berita Terkait

IKLAN