Jumat, 29 Maret 2024 05:04 WIB

Advetorial

Hindari Kerumunan Warga, Komisi II DPRD Samarinda Minta Pemkot Gandeng TNI-Polri Saat Salurkan Minyak Goreng

Redaktur: Rahmadani
| 756 views

Kerumunan warga saat mengantre minyak goreng di Kantor Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Sabtu, 12 Maret 2022. (Vicky/Afiliasi.net).

Samarinda, Afiliasi.net - Agar pendistribusian minyak goreng curah dari Pemerintah Kota Samarinda merata ke seluruh masyarakat, Komisi II DPRD Samarinda berikan catatan khusus.

Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Fuad Fakhruddin mengatakan bahwa harusnya pihak Pemkot dapat menerapkan sistem khusus agar pada saat penyaluran minyak pun tak terjadi antrian bahkan krumunan.

“Yang dikhawatirkan pertama adalah kerumunan saat pendistribusian di lapangan, ini perlu ada regulasi yang matang sehingga tidak menyebabkan kerumunan dan persoalan lain yang tidak penting di tengah kelangkaan ini,” tegas Fuad, Senin, 14 Maret 2022.

Meski begitu, Fuad merasa kagum dengan inisiatif Pemkot Samarinda dalam menyalurkan minyak goreng curah sebanyak 222.000 liter itu di tengah kelangkaannya.

Agar penyaluran minyak goreng berjalan lancar, menurut Fuad harus ada kerjasama antara Pemkot Samarinda dengan pihak TNI-Polri. Sebab, ditakutkan akan ada oknum yang mengambil kesempatan atau curang demi keuntungan pribadi.

“Ini kan akan diserahkan ke kelurahan-kelurahan, dan perlu didampingi pihak keamanan untuk pendistribusiannya, artinya kita menghindari oknum-oknum di lokasi yang dapat membuat provokasi yang sifatnya mengganggu kegiatan ini,” ungkapnya.

Diketahui pula, sejak Sabtu, 12 Maret 2022 lalu Pemkot Samarinda juga telah mendistribusikan ratusan ribu liter minyak goreng curah dengan menyediakan tandon di setiap kelurahan. Penyaluran bahan baku masakan itu pun dilakukan Pemkot Samarinda secara bergilir.

Penyaluran minyak goreng itu sendiri akan terus dilakukan pemerintah hingga stok minyak goreng di pasar kembali stabil.

Menurut Fuad, dengan adanya keterbatasan yang dijual di pasaran tentu menumbulkan dampak psikologis terhadap masyarakat. Sehingga terjadinya panic buying serta antrian panjang yang menyebabkan warga berkerumun.

“Saya kira yang terjadi di bawah ini bukan persoalan mahalnya, tetapi kelangkaannya, kemudian juga ada pedagang yang menahan stok minyak goreng karena mereka merasa rugi kalau dijual,” sebutnya.

Oleh karena itu, jajaran Komisi II DPRD Samarinda akan tetap mengikuti arus perkembangan peristiwa langkanya minyak goreng di Kota Tepian.

Fuad juga mengaku telah berkoordinasi dengan beberpa pihak seperti Dinas Perdagangan hingga Perumda guna mencari tahu solusi dibalik langkanya minyak goreng. (*)

Penulis : Vicky 


TOPIK BERITA TERKAIT: #minyak-goreng #komisi-ii #dprd-kota-samarinda #fuad-fakhruddin 

Berita Terkait

IKLAN



Berita Lainnya

Terpopuler