Kamis, 25 April 2024 09:07 WIB

Daerah

Proyek Terowongan di Samarinda Akan Masuk Lelang November 2022 Mendatang

Redaktur: Rahmadani
| 954 views

Wali Kota Samarinda, Andi Harun. (Jeri/Afiliasi.net)

Samarinda, Afiliasi.net - Rencana Pemkot Samarinda membangun terowongan di kawasan Bukit Selili terus bergulir. 

Proyek dengan skema pembiayaan tahun jamak atau Multi Years Contract (MYC) selama tiga tahun itu akan menghubungkan Jalan Kakap dan Jalan Sultan Alimuddin. Tujuannya, guna memecah kemacetan akut di kawasan Gunung Manggah yang kerap menjadi lokasi terjadinya kecelakaan lalu lintas. 

Wali Kota Samarinda Andi Harun menuturkan, proyek terowongan ini akan memasuki tahap lelang pada November 2022 mendatang. 

"Diestimasi selesai, mudah-mudahan November sudah bisa kerja. Atau paling tidak persiapan," ungkap Andi Harun kepada awak media, Senin, 5 September 2022 di Balai Kota. 

Sebelumnya, proyek ini ditarget oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot saat masih menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda, Hero Mardanus, akan mulai dilakukan pengerjaan fisik pada April lalu. Target ini pun diketahui lepas. 

Andi Harun mengakui rencana pembangunan terowongan masih membuat sebagian masyarakat khawatir, lantaran lokasinya merupakan daerah rawan longsor. Meski begitu, ditegaskannya semua aspek teknis sudah dilakukan perhitungan dan penelitian. 

"Bahwa tempat tersebut tetap laik untuk dibangun terowongan. Teknologi pekerjaannya akan disesuaikan dengan kondisi tanah di sana," ucap Andi Harun. 

Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim itu menambahkan, pembangunan terowongan dengan panjang sekitar 600 meter itu diperkirakan selesai pada tahun 2024.

Lamanya proses pembangunan bukan tanpa alasan, Andi Harun menyebut konsep terowongan yang akan dibangun di Kota Tepian memiliki perbedaan dengan yang ada di Makassar. 

Hal unik yang membedakan adalah kondisi alam di atas terowongan seperti gunung dan pohon di Bukit Selili tetap bakal dipertahankan. Sehingga, sebut Andi Harun, perlu kehati-hatian dan memakan waktu lumayan lama atas pengerjaanya. 

"Kondisi tanah tidak berubah karena setiap 7 meter dibor. Makanya kerjanya cukup lama karena kita tidak ingin merusak kondisi alam di atasnya," terangnya. (*)


TOPIK BERITA TERKAIT: #terowongan-samarinda #andi-harun #pemkot-samarinda 

Berita Terkait

IKLAN