Kamis, 25 April 2024 02:12 WIB

Advetorial

Pedagang IPTM Ingin Audiensi, Andi Harun Siap Buka Pintu

Redaktur: Rahmadani
| 764 views

Wali Kota Samarinda, Andi Harun. (Afiliasi.net)

Samarinda, Afiliasi.net - Usai kawasan Tepian Mahakam diharuskan bebas dari aktivitas usaha sejak 3 Oktober 2022 lalu, Ikatan Pedagang Tepian Mahakam (IPTM) menginginkan adanya audiensi bersama pemerintah. 

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Andi Harun menyatakan pemkot siap membuka pintu audiensi. Ia menegaskan, masalah utama penutupan Tepian Mahakam adalah karena parkir liar dan praktik premanisme yang kembali terjadi. 

"Mudah-mudahan bisa berkomunikasi dengan baik dan tujuan pemerintah bisa tercapai. Utamanya, demi kepentingan masyarakat," kata Andi Harun, usai menghadiri pembukaan Pasar Rakyat di Gor Segiri pada Kamis, 6 Oktober 2022. 

Andi Harun menambahkan, bukan tidak mungkin jika pemkot akan mengizinkan kembali para PKL yang tergabung dalam IPTM untuk kembali menggelar rombong dagang mereka di kawasan yang rencananya akan dikembalikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) tersebut. 

"Itu yang rencanannya akan didiskusikan bersama. Karena, problem utamanya adalah parkir," ucapnya. 

Orang nomor satu di Samarinda ini lanjut menjelaskan, aktivitas parkir di kawasan Zona Zero Tolerance tersebut, memang sering kali melanggar aturan, utamanya di malam hari. Terlebih saat akhir pekan. 

"Bisa jadi solusinya juga dari mereka (PKL). siapa tau, ada hal yang dilewatkan pemerintah," kata dia. 

Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim itu menegaskan, Pemkot Samarinda selalu membuka diri atas saran yang bisa disampaikan IPTM, agar bisa dilaksanakan demi kebaikan bersama. 

"Pemerintah terbuka. Kita tunggu audiensinya," ucapnya. 

Sebelum penertiban dilakukan, Andi Harun juga kembali menyampaikan alasan dibukanya Taman Tepian Mahakam untuk IPTM akhir November 2021 lalu. Saat itu, sebanyak 27 PKL diizinkan menggelar rombong dagangan mereka mulai dari pukul 16.00 - 21.30 wita. Termasuk lokasi parkir kendaraan yang telah disepakati di jalan Semeru. 

"Itu (kesepakatan) ternyata tidak bisa berjalan dengan tertib. Hingga keadaan terakhirnya seperti sekarang ini," ungkapnya. 

Sebelumnya, Dewan Penasihat IPTIM, Mis Heldy Zahri juga mengatakan bahwa pihaknya beberapa kali terlibat dengan jukir dan PKL yang meramaikan kawasan tersebut diluar perjanjian antara IPTM dan pemkot. 

"Beberapa kali terjadi pedagang IPTM ribut dengan jukir liar, dengan PKL liar. Padahal itu tugas Dishub dan Satpol PP. Artinya, niat kami untuk mengelola Tepian Mahakam itu ada," ucapnya. 

Di sisi lain, IPTM juga telah melakuan audiensi bersama Komisi II DPRD Samarinda melalui rapat dengar pendapat pada Senin, 3 Oktober 2022, lalu untuk mencari jalan tengah terkait masa depan mereka di Taman Tepian Mahakam. (*)


TOPIK BERITA TERKAIT: #iptm #tepian-mahakam #andi-harun #pemkot-samarinda 

Berita Terkait

IKLAN