Jumat, 19 April 2024 02:16 WIB

Daerah

Soal Kesejahteraan Guru, Sri Puji Astuti Minta Pemkot Samarinda Manfaatkan CSR dan Baznas, Emang Bisa?

Redaktur: Rahmadani
| 799 views

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti. (Afiliasi.net)

Samarinda, Afiliasi.net - Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti menilai memang pada ujungnya polemik kesejahteraan guru di Kota Tepian adalah menyangkut kemampuan keuangan daerah. 

Hal itu diungkapkan Puji sapaannya, saat menjadi salah satu narasumber dalam dialog pendidikan yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Samarinda, Kamis, 6 Oktober 2022 malam. 

Namun demikian, kurangnya anggaran tak boleh menjadi alasan pemerintah untuk tidak mengupayakan kesejahteraan para guru. Menurut Puji, Pemkot Samarinda masih bisa memanfaatkan dana Corporate Social Responbility (CSR) perusahaan-perusahaan di Kota Tepian maupun Badan Amal Zakat Nasional (Baznas), seperti yang diterapkan di sejumlah daerah di pulau Jawa. 

"Di Yogyakarta dan Surabaya mereka pakai Baznas, di Bandung mereka menggunakan CSR untuk meningkatkan kesejahteraan guru," jelas Puji kepada awak media. 

Berkaca dari hal tersebut, Puji menegaskan bahwa dirinya menilai kesejahteraan guru tetap harus menjadi yang utama. 

Politisi Demokrat ini pun mengapresiasi langkah Pemkot Samarinda yang akan mengusulkan bantuan keuangan (Bankeu) kepada pemerintah provinsi untuk menyejahterakan guru dan perawat. Diketahui, usulan bankeu ini rencananya akan disampaikan Pemkot Samarinda pada Senin, 10 Oktober 2022 mendatang. 

"Guru selain mendapatkan gaji, dia juga harus sejahtera. Mungkin ada beasiswa untuk anak-anaknya, jaminan kesehatan, jaminan ketenagakerjaan, serta jaminan kecelakaan kerja untuk memudahkan guru," jelas Puji. 

Dikonfirmasi terkait hal itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun menyatakan pemkot tak mungkin mengharapkan suntikan dana dari CSR maupun Baznas untuk kesejahteraan guru. 

"Karena CSR sektor pemanfaatannya tidak khusus untuk pendidikan, tidak akan optimal. Bayangkan waktu Covid-19 kami mengirim ke beberapa perusahaan, tidak optimal. Kita tidak bisa paksakan. Sesuatu yang ingin kita biayai bersifat tetap, tidak mungkin kita harapkan dari sumber yang tidak tetap," ucap Andi Harun. 

"Sementara baznas, kebutuhan untuk mereka saja tidak cukup," imbuhnya. (*)


TOPIK BERITA TERKAIT: #sri-puji-astuti #andi-harun #dprd-samarinda 

Berita Terkait

IKLAN