Samarinda, Afiliasi.net – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis menilai faktor terjadinya stunting di Kaltim ini tak terlepas dari angka kemiskinan ekstrem.
Perempuan yang karib disapa Nanda itu menyebut, Pemprov Kaltim perlu meningkatkan giat dalam proses pembangunan ke depan menciptakan sumber daya manusia (SDM) mumpuni agar bebas dari stunting.
Ia menilai, kemiskinan ekstrem adalah ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan layanan sosial. Sebabnya, faktor ini menjadi pemicu penyakit stunting di Bumi Mulawarman.
Melihat hal tersebut, politkus asal PDI-Perjuangan itu menilai pemerintah dapat membuat program padat karya yang bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
“Yang pasti kegiatannya berkelanjutan, berkesinambungan, kita harus bisa, karena pastinya berhubungan. B agaimana mau bicara soal gizi kalau soal makan, hari ke hari, belum tentu bisa tertangani,” ungkap Nanda, belum lama ini.
Di sisi lain, Nanda mengajak agar upaya pencegahan stunting dapat dimulai dari tiap-tiap keluarga dengan lebih kreatif, misalnya membuat pekarangan sayur dan buah di halaman rumah.
“Artinya tidak selalu membeli, dan kelebihannya bisa di jula ke pasar untuk meningkatkan pemasukan. Ini harus menjadi atensi banyak orang. Tidak bisa pemerintah sendiri. Keluarga sendiri juga tidak bisa. Jadi ayo gotong royong,” pungkasnya. (ADV/DPRDKALTIM)
Penulis: Redaksi
TOPIK BERITA TERKAIT:
#ananda-emira-moeis #dprd-kaltim #kemiskinan-ekstrem #stunting