Senin, 29 April 2024 08:17 WIB

Daerah

Sosialisasi Bela Negara di Kukar, Dirjen Kemhan RI Ingatkan Bentuk Ancaman Negara Bisa Lewat Pikiran dan Hati Manusia

Redaktur: Redaksi
| 196 views

Direktorat Jendral Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menutup Sosialisasi Pembinaan Kesadaran Bela Negera bagi perangkat desa di Kutai Kartanegara (Kukar).

Tenggarong, Afiliasi.net - Direktorat Jendral Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menutup Sosialisasi Pembinaan Kesadaran Bela Negera bagi perangkat desa di Kutai Kartanegara (Kukar), Rabu (13/9/2023).

Sosialisasi itu ditutup oleh Staf Ahli Menham Bidang Ekonomi Kemhan, Mayjen TNI Piek Subyakto. 

Mayjen Subyakto mengatakan, sosialisasi ini bagian dari membangun sikap mental dan karekter bangsa.

Tujuannya untuk membangun dan menanamkan perilaku warga negara yang senantiasa cinta pada tanah air, bangsa, dan bernegara.

Implementasi nilai dasar Bela Negara sangat penting dan dibutuhkan.

Jika mencermati perkembangan dinamika ancaman saat ini yakni era kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi.

Potensi ancaman yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa semakin kompleks dan multidimensi.

“Bentuk ancaman tidak lagi bersifat konvensional, tetapi lebih bersifat non konvensional atau non militer, bahkan mempengaruhi hati dan pikiran manusia secara paradigmatis,” kata Subyakto.

Menurutnya itu dapat menimbulkan efek yang sangat fundamental karena dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Suatu bangsa dapat hancur oleh bangsa sendiri karena hati dan pikiran manusia sebagai benteng pertahanan terakhir.

Sebab perang sesungguhnya ada di dalam pikiran dan hati. Contoh nyata seperti radikalisme, terorisme, penyalahgunaan narkoba.

Kemudian kejahatan cyber, pencurian sumber daya alam, hingga pelanggaran wilayah.

Dalam menghadapi dinamika itu, kualitas sumber daya manusia menjadi penentu bagi keberlangsungan hidup suatu bangsa dan negara. SDM itu tak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Tapi juga harus memiliki kesadaran Bela Negara yang kuat dan dimiliki setiap warga negara,” tuturnya.

Dia berpesan, agar peserta sosialisasi pembinaan kesadaran bela negara turut menyebarkan luasnya nilai-nilai dasar bela negara. Hal ini agar masyarakat bisa mengimpelmentasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Mudahan setelah kegiatan ini, perangkat desa dapat menjadi agen perubahan sekaligus role model dalam mengaktualisasikan dan menyebarluaskan nilai dasar bela negara kepada masyarakat,” tutupnya. (editor: jon)

 


TOPIK BERITA TERKAIT: #dirjen-kemhan-ri #kemhan-ri #kutai-kartangara #kukar 

Berita Terkait

IKLAN