Afiliasi.net - Dalam aksinya melakukan "tekanan militer", Israel membanjir terowongan di sepanjang jalur Gaza menggunakan air laut. Saat ini, Israel sudah mulai membanjiri terowongan-terowongan yang ada di jalur Gaza.
Dalam hal ini, mengutip dari CNN, Israel melakukannya secara bertahap. Mereka menguji dengan hati-hati metode tersebut. Jika metode tersebut dianggap berhasil, banjir akan ditingkatkan sehingga dapat merusak jaringan terowongan dalam skala yang lebih besar, disampaikan oleh penjabat Amerika Serikat (AS).
Metode ini dinilai sulit dan kontroversial. Meskipun dilakukan dengan jumlah air yang cukup dan tekanan yang tinggi, kemungkinan hanya akan berhasil sebagian saja. Hal ini karena panjang terowongan Hamas diperkirakan mencapai ratusan kilometer. Selain itu, upaya ini juga berisiko mencemari pasokan air bersih dan merusak infrastruktur di permukaan.
Hal tersebut juga dikhawatirkan berdampak terhadap sandera yang masih ditahan Hamas di Gaza. Sejumlah sandera, termasuk warga Israel dan warga negara asing, diyakini berada di bawah tanah.
Selain itu, terowongan yang menjadi sasaran tentara Israel sengaja dibuat dengan struktur yang baik dan tahan akan serangan. Hal tersebut tentu menjadi pr untuk tentara Israel melumpuhkan terowongan tersebut. Juru Bicara Hamas mengatakan, sejatinya mereka membangun terowongan termasuk untuk menahan upaya membanjirnya.
"Terowongan itu dibangun insinyur terlatih dan terdidik yang mempertimbangkan semua kemungkinan serangan dari penjajah, termasuk pemompaan air," kata Juru Bicara Hamas Osama Hamdan pada konferensi pers di Ibu Kota Lebanon, Beirut, mengutip CNN, Minggu (17/12/2023).
Perendaman terowongan tentu akan memberikan dampak yang semakin buruk kepada kota Gaza. Jika seluruh terowongan terendam banjir, maka hal tersebut dapat merusak infrastruktur dan mencemari air bershI di sana.
Editor: Siti Mu'ayyadah
TOPIK BERITA TERKAIT:
#konflik-israel-hamas #gaza #terowong-di-jalur-gaza #pembanjiran-terowongan #tentara-israel