Semakin Merajalela, Youtube jadi Platform Terbesar untuk Penyebaran Hoaks

Afiliasi.net – Youtube menjadi platform pernyebaran isu Pemilu hoaks terbesar di dunia maya. Hal tersebut tentu menjadi sebuah masalah di era digital di mana pikiran manusia mampu tersihir atas konten apa yang disajikan.

Diketahui dari data Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), berita hoaks di YouTube kini mencapai 44,6 persen dibandingkan hoaks yang tersebar di platform lainnya.

Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho, konten hoaks tentang Pemilu 2024 di YouTube dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Banyak pihak yang juga menyalahgunakan teknologi deepfake. Hal ini terbukti dengan beredarnya video palsu yang memperlihatkan Presiden Jokowi berpidato menggunakan bahasa Mandarin. Tak hanya itu, ada pula rekaman suara Anies Baswedan dan Surya Paloh yang dibuat menggunakan AI.

Mafindo sendiri telah menemukan 2.330 hoaks selama 2023 dengan hoaks politik sebanyak 1.292, di mana 645 di antaranya adalah hoaks terkait Pemilu 2024. Angka tersebut dua kali lipat lebih banyak dibandingkan hoaks sejenis pada musim Pemilu 2019, yaitu sebanyak 644.

Tentunya itu menjadi pertanda bahwa sisi lain dari kemajuan teknologi mengakibatkan dampak yang negatif bagi masyarakat Indonesia. Penyebaran hoaks ini juga didukung dengan adanya emosional yang mendukung untuk membuatnya seaakan real.

Hal tersebut juga sesuai dengan penyampaian Septiaji Eko Nugroho yang dikutip dari Suara.com. Septiaji menyebutkan bahwa pengecekan hoaks dalam bentuk video memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan foto dan tulisan.

"Dominasi konten hoaks berupa video menjadi tantangan besar bagi ekosistem periksa fakta. Sedangkan upaya periksa fakta konten video membutuhkan proses yang lebih lama ketimbang foto atau teks," ucap Septiaji Eko Nugroho dikutip dari Suara.com, Jumat (2/2/2024).

Editor:Siti Mu'ayyadah 

TOPIK BERITA TERKAIT: #berita-hoaks #hoaks-pemilu #pemilu-2024