Jumat, 18 Oktober 2024 02:20 WIB

Manca

Serangan Pasukan Israel Merajalela, Targetkan Tempat Pengungsian Kembali Hilangkan Kemanusiaan di Gaza

Redaktur: Redaksi
| 139 views

Serangan Israel ke Palestina (AFP)

Afiliasi.net - Penyerangan Israel ke kota Rafah di Palestina dianggap berpotensi menjadi "bencana kemanusiaan" yang tidak terduga atau di luar perkiraan. Hal ini disampaikan oleh Richard Peeperkorn, selaku perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk wilayah pendudukan Palestina.

Padahal, diketahui bahwa kota Rafah menjadi tempat dimana 1,5 juta pengungsi Palestina berlindung diri atas serangan-serangan yang diberikan oleh pasukan Israel.

Penyerangan Israel ke wilayah tersebut menjadi sebuah ancaman adanya pembantai para pengungsi. Hal ini disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan sekaligus Koordinator Bantuan Darurat Martin Griffiths pada Rabu 13 Februari 2024 lalu. Dirinya memperingatkan bahwa operasi militer di Kota Rafah “dapat menyebabkan pembantaian di Gaza” dan juga “menyisakan operasi kemanusiaan yang sudah rapuh di ambang kematian".

Martin Griffiths menyebutkan bahwa pemerintah Israel seharusnya mendengarkan suara-suara untuk Kemanusiaan di Palestina. Dia mengatakan bahwa “Pemerintah Israel tidak bisa terus-menerus menghindari seruan” dari komunitas internasional ini.

Badan Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan sebanyak 152 instalasi miliknya di Gaza mengalami kerusakan sejak 7 Oktober, termasuk bangunan yang memberikan perlindungan bagi Pengungsi Internal (IDP).

Dari suara.com, diketahui bahwa tercatat 30 persen bangunan di Jalur Gaza hancur atau mengalami kerusakan parah hingga sedang.

Sementara itu, wilayah Gaza dan Khan Yunis mengalami peningkatan kerusakan terparah pada Januari 2024 dibanding November 2023.

Editor: Siti Mu'ayyadah 


TOPIK BERITA TERKAIT: #serangan-israel #kemanusiaan #pengungsi 

Berita Terkait

IKLAN