Afiliasi.net - Fenomena pemutihan terumbu karang laut (coral bleaching) akhir-akhir ini telah menyebarkan di wilayah perairan Indonesia. Hal itu terbukti dengan dilakukannya penilaian yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang.
Penilaian sendiri telah dilakukan sejak Januari hingga pertengahan Februari 2024 di beberapa kawasan yakni Konservasi Pulau Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan (Gili Matra), Kawasan Konservasi Laut Banda dan Taman Nasional Perairan Laut Sawu.
Mengutip dari CNBC Indonesia, Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi menjelaskan penilaian cepat terhadap fenomena pemutihan karang di kawasan konservasi yang masuk dalam wilayah kerja BKKPN Kupang dilakukan sesuai dengan ketentuan yakni Panduan Pemantauan Pemutihan Karang (Coral Bleaching). Tak lupa dirinya juga menyebutkan hasil dari penilaian cepat yang telah melibatkan beberapa pihak.
"Hasil penilaian cepat menunjukkan rata-rata tingkat pemutihan karang keras hidup pada seluruh bentuk pertumbuhan karang di Kawasan Konservasi Pulau Gili Matra berkisar <25%, namun ada beberapa lokasi yang mengalami pemutihan mencapai 50-75% bahkan >75% yakni Bounty Wreck (Sebelah Barat Pulau Gili Meno) dan Sunset Reef (Sebelah Selatan Pulau Gili Trawangan)," sebutnya.
Adapun penyebab dari berubahnya warna karang yang semakin sering menjadi putih diakibatkan adanya peningkatan suhu permukaan air laut. Hal ini dijelaskan langsung oleh Direktur Konservasi Ekosistem dan Biota Perairan KKP, Firdaus Agung.
Karenanya Firdaus mengingatkan perlunya keterpaduan respon khususnya kegiatan pemantauan yang mendesak terhadap wilayah-wilayah ekosistem terumbu karang yang diprediksi mengalami pemutihan karang berdasarkan model yang dikembangkan oleh NOAA.
Editor: SitiMu'ayyadah
TOPIK BERITA TERKAIT:
#terumbu-karang #pemutihan-karang #suhu-permukaan-laut