Nusantara

Prabowo Ganti Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Program Makan Bergizi Gratis, Ini Alasannya

Redaktur: Redaksi
Kamis, 23 Mei 2024 | 469 views

Prabowo Subianto. (net)

Afiliasi.net - Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, mengubah nama program Makan Siang Gratis yang selama ini menjadi program unggulannya selama masa kampanye Pilpres 2024.

Sebabnya, Menteri Pertahanan RI itu menilai nama tersebut kini dirasa kurang sesuai. Menurutnya, istilah 'Program Makan Bergizi Gratis' lebih tepat sehingga anak-anak tidak perlu menunggu siang hari untuk mendapatkan makanan yang disediakan oleh negara.

"Itu lengkapnya. Karena kalo anak SD masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama. Jadi harus makan pagi, makanya kita ubah," kata Prabowo dikutip dari YouTube TV One News, Kamis (23/5/2024).

Lebih lanjut, Prabowo menegaskan program tersebut bertujuan untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan makanan bergizi dari negara.

"Anak-anak kita adalah masa depan kita dan tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian anak-anak kita malnutrisi. Hitungannya kira-kira hampir 25 persen anak-anak kita mengalami kurang gizi. Ini sangat memprihatinkan," imbuhnya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mengatakan saat ini terdapat 76 negara yang yang telah memberikan program makan bergizi untuk anak-anak di sekolah. Sementara itu, ada 6 negara lainnya yang sedang mempersiapkan program serupa.

"Jadi kalau kita nanti Oktober melaksanakan (program makan gratis untuk anak-anak), kita mungkin bisa jadi negara ke-7 ya di luar 76 tadi," ujarnya.

Prabowo yakin hasil dari program ini akan berdampak baik terhadap masa depan bangsa secara jangka panjang. Terlebih sudah dilakukan uji coba program makan gratis di sejumlah sekolah.

"Ini sudah kita pelajari negara lain dan sudah kita uji coba. Selama beberapa bulan ini saya sudah bikin pilot project di beberapa tempat dan hasilnya sangat meyakinkan," katanya.

Selain memberikan manfaat ke anak-anak sekolah, Prabowo yakin program ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya bagi para petani maupun peternak.

"Suatu pendorong pertumbuhan ekonomi kebangsaan yang akan sangat mendorong kehidupan bangsa kita. Jadi saya optimistis dan saya percaya akan menjadi negara yang lebih kuat," pungkasnya. (*)

Editor: Rafika