Ketua PC Tidar Samarinda, Garin Yudha Primaditya (kiri). (Ho/Garin)
Samarinda, Afiliasi.net – Pengurus Cabang (PC) Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kota Samarinda melayangkan kritik keras terhadap pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) XIV KNPI Kalimantan Timur 2025 yang digelar di Hotel Grand Senyiur, Balikpapan, pada Sabtu 20 September 2025.
Ketua PC Tidar Samarinda, Garin Yudha Primaditya menilai Musda kali ini berjalan tidak inklusif dan berpotensi mencederai semangat KNPI sebagai wadah berhimpun pemuda. Ia menegaskan, forum yang seharusnya menjadi ruang kaderisasi justru diarahkan untuk kepentingan pengkondisian jabatan.
“Harusnya Musda ini menjadi ajang kaderisasi, bukan pengkondisian jabatan,” tegas Garin, Senin 22 September 2025.
Garin menyebut, dari 191 Organisasi Kepemudaan (OKP) yang resmi terdaftar di bawah naungan KNPI versi Ryano Panjaitan, hanya sekitar 70 OKP yang diakomodir. Artinya, lebih dari 100 OKP tidak diberi ruang suara, termasuk Tidar dan BKPRMI.
“Kalau begini, sama saja ada upaya untuk mengkondisikan jabatan tertentu. Padahal Musda seharusnya jadi ajang demokratisasi pemuda,” ucapnya.
Lebih lanjut, Garin menilai sikap panitia Musda yang tidak mengakomodir mayoritas OKP berpotensi menimbulkan perpecahan. Alih-alih memperkuat sinergi, Musda justru dikhawatirkan melahirkan eksklusivitas dan menggerus legitimasi kepemimpinan KNPI.
“KNPI ini kan organisasi besar, wadah berhimpun bagi semua anak muda. Kalau sebagian besar suara tidak didengar, maka legitimasi kepemimpinan yang lahir dari Musda akan dipertanyakan,” lanjutnya.
Senada, Sekretaris PC Tidar Samarinda, Ibnu Wahyudi, menilai kondisi ini merupakan masalah serius yang menunjukkan adanya desain politik tidak sehat.
“Kalau lebih dari setengah OKP tidak diakomodir, ini artinya ada masalah serius dalam penyelenggaraan Musda. Jangan sampai forum sebesar ini hanya dijadikan alat bagi segelintir pihak untuk melanggengkan kepentingannya,” tegas Ibnu.
Ibnu menambahkan, Musda seharusnya menjadi ruang bertemunya gagasan, bukan arena perebutan kursi. Jika sejak awal forum dibatasi dan diarahkan, maka sulit berharap lahir pemimpin pemuda yang berkualitas.
“Pemuda itu harus ditempa dalam kultur organisasi yang sehat. Kalau sejak awal sudah ada pengkondisian, bagaimana bisa lahir pemimpin pemuda yang berkualitas? Ini sangat disayangkan,” pungkasnya.
PC Tidar Samarinda mendesak agar Musda dikembalikan ke khitahnya, yakni forum terbuka, transparan, dan akomodatif bagi seluruh OKP di Kalimantan Timur. (*)
Editor: Redaksi
TOPIK BERITA TERKAIT:
#pc-tidar-samarinda #musda-xiv-knpi-kaltim #knpi-kaltim #musda-knpi-kaltim-2025