Sabtu, 23 November 2024 11:04 WIB

Nusantara

Angin Tornado Pertama kali di Indonesia, BMKG Jabar Beri Penjelasannya

Redaktur: Redaksi
| 355 views

Angin Kencang Tornado di Sumedang-Bandung (Pengguna X)

Afiliasi.net - Indonesia untuk pertama kalinya mengalami fenomena alam tidak biasa dimana angin kencang yang meniup di Sumedang-Bandung menyebabkan tornado.

Biasanya daerah di Indonesia hanya dapat mengalami angin puting beliung. Namun begitu, bencana alam yang didata Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat, yakni dua bencana angin puting beliung terjadi di Sumedang-Bandung, Rabu (21/2/2024) diyakini sebagai angin tornado .

Hal ini juga dikonfirmasi oleh Erma Yulihastin, pakar klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dirinya menyebutkan bahwa peristiwa itu merupakan bukti tornado bisa terjadi di Indonesia.

Jadi bagaimana, kalian sudah percaya sekarang kalau badai tornado bisa terjadi di Indonesia? KAMAJAYA sudah memprediksi "extreme event" 21 Februari 2023," kicau Erma Yulihastin melalui akun X pada Rabu (21/2/2024).

Erma juga menyinggung durasi dari peristiwa yang berlangsung lama, beda dengan kebiasaan puting beliung di Indonesia.

"Selain itu juga durasi. Dalam kasus puting beliung yg biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit itu pun sudah sangat lama. Hanya ada satu kasus yg tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021," tuturnya.

Ia juga menyebutkan perbedaan kecepatan minimal dari tornado dan puting beliung. 

"Efek tornado: beda dg puting beliung, tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 56 km/jam. Sudah pernah lihat film Twister 1996?"

Adapun titik lokasi yang mengenai dampak ini adalah perbatasan antara Sumedang-Bandung bPertama, di Kecamatan Jatinagor, Sumedang, sekitar jam 16.00 WIB. Kedua, di Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, pada sore hari.

Adapun penyebab dari munculnya tornado dijelaskan oleh BMKG Jabar. Pihaknya mengungkap sejumlah penyebab utama fenomena ini.

Pertama, suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat, yang mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia, termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Hal ini selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb yang relatif basah, yakni antara 45-95 persen.

Kedua, keberadaan sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Pulau Sumatra yang mengakibatkan terbentuknya area netral poin dengan area pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) serta belokan angin (shearline) berada di sekitar wilayah Jawa Barat.

Kondisi ini, kata BMKG Jabar, mampu meningkatkan pertumbuhan awan di sekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut.

Ketiga, indeks labilitas berada pada kategori labil sedang hingga tinggi di sebagian wilayah Jawa Barat berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal..

Editor: Siti Mu'ayyadah 


TOPIK BERITA TERKAIT: #bencana-alam #tornado #angin-kencang #bmkg 

Berita Terkait

Letusan Gunung Marapi Hilangkan 11 Nyawa Pendaki

Nusantara

IKLAN