Afiliasi.net - Usai pelantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik menjadi Menteri ATR/BPN, sebuah karya tulis dar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi sorotan publik. Buku yang ditulis oleh SBY itu merupakan sebuah buku yang berjudul "Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi".
Diketahui bahwa AHY telah resmi dilantik sebagai Menteri kabinet Jokowi sebagai Menteri ATR/BPN. Hal ini menjadikan bergabungnya partai Demokrat yang sebelumnya telah menjadi oposisi 9 tahun 4 bulan.
Maka dari itu sebuah unggahan pegiat media sosial Jhon Sitorus di X tentang buku yang ditulis SBY itu menjadi sorotan publik. Hal ini dikarenakan bergabungnya AHY sebagai menteri di bawah kepemimpinan Jokowi.
Jhon Sitoru menyarankan agar buku bersampul warna merah tersebut segera ditarik dari peredaran. Buku tersebut disebutnya akan memberikan pengaruh buruk untuk mental AHY.
"Belum setahun buku ini terbit, sepertinya peredarannya harus segara ditarik secara masif. Berbahaya untuk kesehatan mental AHY nantinya. Lucu sekali tontonan politik ini," tulis Jhon Sitorus dikutip Rabu (21/2/2024), melansir dari Suara.com.
Hal tersebut tentu mengundang netizen untuk berkomentar. Ada yang menyebutkan keberlangsungan dari buku itu yang mungkin saja akan ditarik dari peredaran.
"Paling nanti SBY instruksikan tarik semua dari peredaran. Kue-kue kekuasaan memang menggiurkan," komentar netizen.
"Jadi penasaran isinya apa saja, tapi enggak mau beli," timpal netizen yang lain.
"Jejak literatur ini mah, bukan jejak digital lagi. Pantes enggak datang pas anak dilantik," imbuh yang lain.
Buku berjudul Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi merupakan buku milik SBY yang baru dirilis pada 26 Juni 2023 lalu. Buku ini ditujukan khusus untuk kader Partai Demokrat dan berisikan pandangan SBY mengenai berbagai isu soal Jokowi menjelang kontestasi politik 2024.
Buku berisi 24 halaman ini berisikan lima poin penting yang menjadi sorotan ayah Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas Yudhoyono tersebut. Pertama, soal Jokowi yang diisukan akan ikut cawe-cawe urusan Pilpres 2024.
Kemudian rumor Jokowi menginginkan agar Pilpres 2024 hanya diikuti oleh dua pasangan calon (paslon). Lalu, anggapan soal Jokowi yang tak menyukai dan tak menginginkan Anies Baswedan menjadi calon presiden di Pilpres 2024.
Keempat, soal isu Jokowi memberikan dukungan kepada beberapa pihak untuk maju di Pilpres 2024 dan terakhir soal Jokwi yang dianggap menjadi pihak yang menentukan siapa capres dan cawapres yang harus diisung di kontestasi politik tahun ini.
Editor: Siti Mu'ayyadah
TOPIK BERITA TERKAIT:
#sby #buku-merah #ahy #menteri-kabinet-jokowi