Ilustrasi
Afiliasi.net – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham pada sesi I, Selasa (18/3/2025), setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,02% ke level 6.146.
Dilansir dari cnbcindonesia, Sebanyak 581 saham tercatat melemah, 105 saham menguat, dan 271 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp3,39 triliun dengan volume perdagangan mencapai 13,12 miliar saham dalam 748 ribu transaksi.
Seluruh sektor berada di zona merah, dengan sektor utilitas mencatat penurunan terdalam sebesar 12,2%, disusul sektor bahan baku yang turun 9,82%.
Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) menjadi pemberat utama IHSG dengan kontribusi penurunan sebesar 38,24 poin. Selain itu, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) juga turut menekan indeks dengan masing-masing berkontribusi 30,27 poin dan 29,71 poin.
Saham-saham perbankan besar Tanah Air juga mengalami koreksi signifikan pada perdagangan hari ini.
Mayoritas Ahli Nilai Kondisi Ekonomi Memburuk
Sementara itu, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) melaporkan hasil survei terbaru yang menunjukkan mayoritas ahli menilai kondisi ekonomi Indonesia memburuk.
Dalam laporan yang dirilis Senin (17/3/2025), LPEM UI mencatat 23 dari 42 ahli atau sekitar 55% responden menilai kondisi ekonomi saat ini lebih buruk dibandingkan tiga bulan sebelumnya.
Tujuh ahli bahkan menyebut situasi ekonomi jauh lebih buruk, sementara 11 ahli menilai stagnan, dan hanya satu orang yang menilai kondisi lebih baik.
Para ahli juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada periode mendatang akan lebih rendah dari angka saat ini. Meski demikian, enam ahli masih optimis bahwa pertumbuhan ekonomi tetap berpeluang terjadi, meskipun dalam skala kecil.(*)
TOPIK BERITA TERKAIT:
#ihsg #turun #bei #bursa #saham #hentikan #perdagangan #sementara