Samarinda, Afiliasi.net - Geliat seni teater seperti tidak pernah ada matinya. Meski diterpa badai pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Yupa Universitas Mulawarman (Unmul) hadir dengan karya akhir tahun yang memukau.
Memainkan naskah berjudul "Sandiwara" karya Sri Harjanto Sahid, yang disutradarai oleh Arni, Teater Yupa berhasil mengejawantahkan teks menjadi bentuk pertunjukan yang utuh dengan perangkat artistik yang apik.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada Pentas Tahunan ke-27 ini, pertunjukan Teater Yupa hanya dapat disaksikan via Google Drive dengan cara memesan tiket via e-tiket.
Dari pertunjukan Teater Yupa, terkuak alur cerita yang mengarah pada ujian kesetiaan dan kesabaran sepasang kekasih yang telah membangun bahtera rumah tangga selama 10 tahun tanpa momongan. Namun di usia pernikahan yang telah lama itu pada akhirnya berbuah kebahagiaan. Sang istri yang diperankan oleh Siti Rahma akhirnya mengandung anak pertama.
Namun, kebahagiaan tersebut tak berlangsung lama. Tokoh suami yang diperankan oleh Wahyudi menjadi begitu emosional ketika mengetahui anak yang dikandung sang istri bukan buah pernikahan mereka.
"Tokoh suami tahu kalau itu bukan anaknya karena suami sempat di vonis mandul," ungkap Arni selaku sutradara usai menggelar nonton bareng di Setiap Hari Coffee, Jalan Juanda, Rabu (30/12/2020) malam.
Keadaan ini memicu keributan besar antara dua orang tokoh. Siti Rahma dan Wahyudi sukses menguras emosi penonton dengan aksi panggungnya.
Sementara usai nonton bareng Pentas Tahunan ke-27 Teater Yupa via virtual, Heri salah seorang penonton mengaku menikmati permainan aktor di atas panggung.
"Ini pengalaman pertama saya nonton teater. Di awal adegan emosi aktor terasa," ungkapnya.
Sedangkan penonton lainnya yang akrab disapa Labonggos mengaku hanyut mendengar sepenggal lagu pengantar adegan berjudul "Sedetik Saja" yang dimainkan para penata musik.
"Lagunya pas. Liriknya menyentuh banget," ucapnya.
Tak hanya menuai pujian dari para penonton, pertunjukan berdurasi 21 menit itu juga turut mendapat kritik membangun dari penonton. Ardi salah satunya.
Laki-laki berambut kribo itu menilai para aktor masih memiliki celah kekurangan dalam mengunyah dialog demi dialog.
"Aktor masih kurang dapat emosinya dibeberapa adegan," tuturnya.
Menutup rangkaian Pentas Tahunan Teater Yupa Universitas Mulawarman, berikut tampilan susunan tim produksi Pentas Tahunan ke-27 Teater Yupa:
Editor : M. Yusuf
TOPIK BERITA TERKAIT:
#teater-yupa-unmul #pentas-teater #universitas-mulawarman #sandiwara