Kamis, 25 April 2024 10:16 WIB

Daerah

Samarinda Muda, Gerakan Pemuda yang Beri Perhatian ODGJ di Kota Tepian

Redaktur: Rahmadani
| 853 views

Organisasi kepemudaan Samarinda Muda saat menyambangi Yayasan Joint Adulam Ministry (JAM) Samarinda di Jalan Rimba, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda pada Minggu, 24 April 2022. (Rahmadani/Afiliasi.net).

Samarinda, Afiliasi.net - Sorotan terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) menjadi perhatian serius oleh gerakan Samarinda Muda yang baru saja dibentuk pada 21 Januari 2022. 

Teranyar, gerakan para pemuda Kota Samarinda itu langsung menyambangi Yayasan Joint Adulam Ministry (JAM) Samarinda yang berada di Jalan Rimba, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang pada Minggu, 24 April 2022. 

Ketua Umum Samarinda Muda, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun mengatakan, kunjungan pihaknya di tempat yang menampung lebih dari 140 pasien ODGJ itu berangkat dari usulan anggotanya yang menyebut Yayasan JAM Samarinda jarang tersentuh. 

"Gerakan Samarinda Muda ini adalah teman-teman di Samarinda yang resah akan lingkungannya, dan rindu gerakan-gerakan yang seyogyanya dilakukan oleh pemuda," ucap Afif kepada awak media. 

"Gerakan ini untuk merubah paradigma bahwa gerakan pemuda di Kota Samarinda itu tidak mati," sambungnya. 

Dari kunjungan dengan agenda berbagi pengalaman, wawasan, hingga penyerahan bantuan kepada pengurus Yayasan JAMS ini, Afif menyatakan semua manusia punya hak yang sama, meski sebagian di antaranya telah kehilangan kewajaran. 

Adapun bantuan yang diberikan berupa 4 unit kipas angin, 10 unit tilam, sembako berisi minyak goreng, beras, gula, kebutuhan pokok dan kebutuhan kebersihan, serta pakaian dalam layak pakai untuk laki-laki dan perempuan dan uang tunai senilai Rp 1 juta. 

"Ada rasa kagum, sedih, karena beberapa pasien sudah banyak yang sadar, tapi keluarga mereka belum mau menerimanya kembali," terangnya. 

Akan hal tersebut, Afif menegaskan pasien ODGJ harus mendapat perhatian serius baik oleh lembaga legislatif maupun eksekutif di Kota Samarinda. Pun demikian atas stigma terhadap ODGJ, bahwa mereka yang sudah sembuh sejatinya pantas untuk diterima kembali. 

"Artinya, keluarga mereka bisa segera mengambil pasien ODGJ agar di tempat penampungan seperti ini juga tidak penuh," paparnya. 

Afif menegaskan, dirinya selaku anggota dewan juga akan meneruskan perihal pembangunan menyangkut fasilitas yayasan kepada Pemkot Samarinda. 

Staf pengurus Yayasan JAMPS, Diana, menuturkan bahwa yayasan mulai dirintis pada 1999 silam. Ia mengaku bantuan dari pemerintah setempat akan operasional yayasan hingga saat ini irit didapatkan. 

"Sangat jarang sekali dari dinas-dinas itu, paling sering pendanaan ya  dari donatur. Jadi bantuan dari gerakan pemuda Samarinda Muda ini kami harapkan bukan yang terkahir kalinya," ucapnya. 

Diana menyebut staf pengurus Yayasan JAMPS terkini hanya sekitar 4-5 orang, pun pihaknya kerap merasa kesulitan kala mengurus ratusan pasien ODGJ. Ia mengaku hanya semangat pelayanan saja yang membuat para pengurus masih terus bertahan. 

"Karena memang pada awalnya masih muda dan masih kuat waktu itu, tujuannya untuk melakukan hal-hal bermanfaat. Moto kami memprioritaskan orang-orang yang terpinggirkan," sebutnya. 

Diana menegaskan, pasien ODGJ yang diterima pihaknya juga tak hanya berasal dari umat Kristiani saja, kendati berlaku untuk seluruh kalangan. 

Adapun kegiatan rutin yang dilakukan bersama pasien ODGJ mulai pukul 04.30 Wita dengan menghaturkan doa, kemudian berlanjut mandi, memasak, hingga beres-beres pakaian bersama pasien ODGJ. 

"Itu agar mereka merasa hidup mereka itu berarti," pungkasnya. (Tim redaksi Afiliasi.net)


TOPIK BERITA TERKAIT: #andi-muhammad-afif-rayhan-harun #yayasan-jam-samarinda #samarinda-muda 

Berita Terkait

IKLAN