Jumat, 22 November 2024 07:25 WIB

Advetorial

Habiskan Anggaran Rp 10 Miliar, Plafon Gedung Perpustakaan Samarinda Roboh

Redaktur: Rahmadani
| 1.154 views

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, saat sidak di gedung perpustakaan Samarinda di Jalan Kesuma Bangsa, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota pada Senin, 25 April 2022. (Jeri/Afiliasi.net).

Samarinda, Afiliasi.net - Baru sekitar lima bulan rampung dibangun, plafon gedung perpustakaan Daerah Kota Samarinda yang menelan anggaran Rp 10 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) roboh saat jam operasional. 

Tak hanya itu, sisi-sisi bangunan gedung ditemukan banyak mengalami kebocoran, bahkan utilitas kabel-kabel listrik terkesan dipasang kontraktor secara asal-asalan.

Hal tersebut terungkap setelah Wali Kota Samarinda, Andi Harun, melakukan tinjauan langsung di gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DKP) Samarinda Jalan Kesuma Bangsa, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota pada Senin, 25 April 2022 sore tadi. 

Andi Harun geram, bagian plafon perpustakaan itu roboh hanya dalam 5 bulan setelah rampung dibangun pada Desember 2021 lalu. 

"Saya sungguh kecewa atas kualitas dan pelaksanaan proyek ini," ucap Andi Harun kepada awak media. 

Dalam tinjauan itu, Andi Harun menemukan plafon paling parah ambruk di bagian lantai 3 gedung perpustakaan. Namun tak hanya itu, beberapa sisi-sisi bangunan turut mengalami kebocoran akibat saluran pipa di bagian plafon tersumbat. 

"Ruang anak bocor. Ini parah betul, dari sisi ke sisi gedung bocor. Kasar sekali pengerjannya, kabel-kabel lampu tidak di finising dengan bagus. Kalau menggantung begini, entah perencanaannya yang bodoh, atau pelaksanaannya yang maling," ketusnya.

Ia menegaskan, temuannya itu seakan telah menampar muka Pemerintah Kota Samarinda. Padahal, proyek tersebut diperjuangkan melalui DAK di Pemerintah Pusat. 

"Ambrol tak sampai setengah tahun, meskipun mereka (kontraktor) masih ada ruang perbaikan," ungkapnya kecewa. 

Akan hal tersebut, Andi Harun menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh warga Samarinda atas operasional perpustakaan sebagai pelayanan publik yang akan ditutup sementara waktu. 

Pun demikian ditegaskan orang nomor satu di Samarinda itu agar kontraktor yang melakukan pekerjaan segera bertanggung jawab dan dapat memulai pekerjaannya paling lambat Selasa, 26 April 2022 besok. 

"Apabila tidak segera maka ini akan menimbulkan masalah lebih parah lagi," tegasnya.

Meski demikian, teguran keras juga dilayangkan Andi Harun kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Samarinda. Seperti proses pekerjaan proyek yang melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda. 

Bahkan, Andi Harun meragukan keterangan Dinas PUPR bahwa penyebab genangan air hanyalah sumbatan saluran air akibat tertumpuk daun. 

"Kecuali mereka bisa tunjukkan daunnya di mana, pipanya di mana, segala macam," ucapnya. 

"PUPR saja setelah saya datang baru mereka datang. Padahal ini kejadian dari jam 10 pagi tadi. Kontraktor juga tak bisa dihubungi," kata Andi Harun. 

Kepala DKP Samarinda, Erham Yusuf menjelaskan gedung perpustakaan mulai aktif beroperasi Februari 2022 lalu. Saat itu, kata dia, sudah ditemukan kebocoran-kebocoran. 

"Temuan itu langsung kita laporkan ke pihak-pihak terkait," ucap Erham. 

Erham menjelaskan, peristiwa plafon perpustakaan yang roboh sendiri terjadi sekitar pukul 10.00 Wita saat kondisi hujan deras. Peristiwa itu pun turut disaksikan sejumlah pengunjung perpustakaan yang datang. 

"Sebelumnya di sini ada sebanyak 43.223 eksemplar yang terdiri dari 23.203 judul buku. Tapi tadi yang kena itu hanya sedikit saja," pungkasnya. (Adv)


TOPIK BERITA TERKAIT: #diskominfo-samarinda #pemkot-samarinda #wali-kota-andi-harun 

Berita Terkait

IKLAN